Mohon tunggu...
Salsha Yuslia
Salsha Yuslia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

menuntut ilmu di UIN Sunan Kalijaga khususnya Ilmu Komunikasi 2013

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Banyaknya Alasan Mahasiswa Bila Mengenai "Tugas"

2 Januari 2014   21:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:13 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388673577121898726

[caption id="attachment_313164" align="aligncenter" width="314" caption="Ilustrasi: Gerombolan Mahasiswa"][/caption]

Masih dalam suasana tahun baru 2014, masih segar dalam ingatan saya tentang pesta kembang api yang terselenggara dengan meriah di daerah seputaran Tugu Kota Yogyakarta. Segala keramaian dan euphoria pesta tahun baru ini dapat sangat terasa dalam kehangatan suasana bersama keluarga, teman ataupun pacar. Saya sendiri datang bersama sekitar 15 orang teman SMA saya dulu, setelah sebelumnya pesta barbeque di rumah teman yang kebetulan rumahnya berada di Jogoyudan (daerah sekitar tugu). Yah, moment yang sangat tepat untuk berkumpul sekalian reuni.

Sedang asik mengobrol ditengah perjalanan menuju rumah teman setelah usai melihat puluhan kembang api yang serempak dinyalakan tepat pukul 00.00, obrolan kami berubah menuju persoalan kuliah karena salah seorang teman yang tiba-tiba berteriak bahwa tanggal 2 Januari 2014 kampusnya mengadakan ujian akhir semester (UAS) dan dia juga belum mengerjakan tugas-tugas akhirnya. Mendengar hal tersebut, saya malah teringat bahwa kampus tempat saya bernaung juga mengadakan hal yang sama pada tanggal yang sama pula. “haduh, tugas belum semua terkumpul.” Ujar saya dalam hati. Namun, iseng saya tanyakan pada masing-masing teman, kenapa banyak mahasiswa punya kebiasaan buruk yaitu suka menunda pekerjaan kuliahnya sendiri. Berbagai macam alasan dijabarkan oleh masing-masing teman. Nah, hal ini yang akan saya bahas dalam tulisan saya kali ini.

Pertama, mahasiswa suka menunda tugas yang diamanatkan padanya karena merasa bahwa deadline yang diberikan masih lama.Jadi mereka santai saja dalam mengerjakan. Padahal sikap santai yang kalau kata orang jawa leha-leha ini akan mengakibatkan nantinya si mahasiswa akan kalang kabut untuk menegrjakan tugas tersebut. Belum lagi kalau masih banyak lagi tugas dari dosen lain yang memberikan tugas tak kalah banyak. Mungkin si mahasiswa akan stres dan pusing kalau dia berniat untuk tidak mengulang mata kuliah yang sama semester depan. Namun dalam keadaan kepepet seperti ini, biasanya banyak mahasiswa yang putus asa lalu kemudian mengambil jalan menyerah dan pasrah pada keadaan. Biasanya saat ditanya, dia hanya akan menjawab “yaudahdeh ngulang” dengan bernada cuek.

Kedua, mahasiswa suka menunda pekerjaannya karena lingkungan sekitarnya tidak mendukung untuk mereka mengerjakan tugas tersebut. Seperti misalnya, teman atau sahabat atau mungkin pacar si mahasiswa sering mengajaknya hangout atau nongkrong.Atau mungkin dengan gamblang temannya tersebut akan berkata “aku juga belum kerjain itu kok. Santai aja, ayo sekarang main dulu biar lebih fresh.” Menurut kebanyakan orang, nongkrong adalah sesuatu yang menyenangkan, sedangkan mengerjakan tugas adalah sesuatu yang membosankan bahkan menyulitkan. Wajar saja bila si mahasiswa dengan mudah menerima ajakan tersebut dan melupakan tugasnya. Alasannya klasik “masih ada hari besok” tapi ternyata hari esok jauh lebih sibuk dari hari ini. Bukan malah fresh otak, tapi malah bertambah amburadul. Nah, kalau sudah begitu, akan butuh berapa hari esok lagi untuk menyelesaikan tugas ?

Ketiga, mahasiswa malas mengerjakan tugas karena memang mereka tidak ada rasa menyukai mata kuliahnya atau mungkin dosen yang mengajar tersebut. Biasanya, saat seseorang tidak menyukai sesuatu, dia akan sangat malas melakukan hal yang berhubungan dengan sesuatu yang dibencinya tersebut. Wajar saja, melihat daftar mata kuliah didalam lembar KRS saja malas, apalagi kalau dosen yang mmberikan kuliahpun tidak bisa diajak kerjasama. Pasti akan sangat berat si mahasiswa mengusir rasa ketidaksukaannya tersebut. Namun usul saya malah sebaliknya. Sebaiknya kalau memang tidak suka pada salah satu kuliah atau dosen, semangatlah untuk mengerjakan tugas-tugas dari beliau. Hadiahkan pada beliau nilai yang cukup untuk meloloskan anda darinya sehingga anda tak harus bertemu dengan beliau lagi pada semester depan

Beberapa tulisan diatas adalah hasil 3 terbanyak pendapat yang dikeluarkan teman-teman saya yang sekarang menuntut ilmu diberbagai universitas negri maupun swasta di Yogyakarta, walaupun sebenarnya, tidak bisa dibohongi, saya juga sedikit menyumbangkan opini saya untuk mendukung penuturan teman-teman saya tersebut. Mahasiswa, tetaplah jadi mahasiswa. Salam mahasiswa. Hihihi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun