Nama Ken Arok tentu tidak akan terdengar asing. Nama tersebut sering disebutkan dalam buku sejarah untuk kurikulum sekolah tingkat menengah atas. Dikisahkan bahwa Ken Arok dalam meraih singgasana Tumapel dan menjadi raja Tumapel adalah dengan membunuh raja sebelumnya, Tunggul Ametung. Dalam Kakawin Negara Kertagama, Mpu Prapanca menerangkan bahwa Ken Arok yang disebut Sang Maharaja lahir pada tahun 1182 Masehi.
Setelah berhasil membunuh Tunggul Ametung, yang merupakan ayahnya sendiri, Ken Arok yang menjadi raja Tumapel menikahi Ken Dedes, istri dari Tunggul Ametung yang sedang hamil berusia tiga bulan, yang dengan kata lain merupakan ibu tirinya sendiri. Dalam Pararaton, Ken Arok dikisahkan merupakan anak dari hasil pemerkosaan yang dilakukan oleh Tunggul Ametung terhadap seorang wanita bernama Ken Endok yang terjadi pada tahun 1181 M, demikian juga dengan kematian Gajahpara pada tahun 1181 M, suami dari Ken Endok.
Ken Arok ketika masih bayi dibuang di kuburan Karuman lalu ditemukan dan dirawat Lembong. Ia kemudian menjadi penggembala kerbau, lalu diasuh oleh Bango Samparan di Karuman. Sebelum mengabdikan diri bersama Lohgawe di Pakuwon Tunggul Ametung di Singasari, Ken Arok terlebih dahulu memperkosa beberapa wanita dari desa yang berbeda-beda.Â
Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok menggunakan keris yang ia pesan dari Mpu Gandring yang dibunuhnya di Lulumbang. Dan pada akhirnya keris tersebut digunakannya untuk membunuh Tunggul Ametung. Ken Arok pun direstuin untuk menjadi raja Tumapel dan menikah dengan Ken Dedes. Mereka dikisahkan memiliki empat orang anak.
Pada akhirnya, Ken Arok terbunuh di tangan Anusapati, anak dari Ken Dedes dan Tunggul Ametung yang tidak dianggapnya. Setelahnya, Anusapati menggantikan Ken Arok menjadi raja Tumapel yang memerintah dari 1247-1249. Masa pemerintahan Ken Arok sendiri selama menjadi raja Tumapel berlangsung dari 1222 -1247 M.
Sumber: Henricus Supriyanto. 2021. Tumapel: Cikal Bakal Majapahit. Malang: Intrans Publishing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H