Mohon tunggu...
Salsabill Rizkina Putri
Salsabill Rizkina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger

Terima kasih sudah mengunjungi profil dan artikel saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produk Luar Negeri Membanjiri E-Commerce di Indonesia, Konsumen Harus Lebih Mempercayai Produk Lokal!

23 Desember 2021   11:35 Diperbarui: 8 Maret 2022   05:44 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pesatnya perkembangan teknologi dan kecanggihannya, menyadarkan kita bahwa saat ini dunia telah memasuki era modern. Salah satu dampak dari kecanggihan teknologi adalah terjadinya proses globalisasi. Dunia yang begitu luas dan jarak antar negara yang jauh, tidak lagi menjadi penghalang bagi setiap individu untuk saling berhubungan.

Rasa nasionalisme penting untuk dimiliki oleh setiap warga negara Indonesia. Nasionalisme adalah paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi suatu individu ada pada bangsa dan negaranya. Kecintaan terhadap negara Indonesia harus dijaga untuk melawan dampak negatif globalisasi. Adapun ciri-ciri nasionalisme, di antaranya adalah mendukung produk dalam negeri. Sebagai warga negara Indonesia, sudahkah kamu memiliki rasa nasionalisme?

Dalam globalisasi, produk dari suatu negara akan mudah menjangkau negara lain. Globalisasi ekonomi menyebabkan hasil produksi dapat dijual di berbagai negara dan memperoleh pasar yang lebih luas. Banyak dari konsumen Indonesia yang lebih memilih produk luar negeri dibandingkan produk dalam negeri. Alasannya karena produk lokal dianggap memiliki kualitas rendah dengan harga yang cukup tinggi. Selain itu, produk luar negeri biasanya cepat tanggap dalam memberikan inovasi baru yang unik untuk menarik pelanggan.

Bukti nyatanya dapat kita lihat dari layanan e-Commerce di Indonesia yang dipenuhi dengan produk luar negeri. Perkembangan teknologi dan situasi pandemi saat ini meningkatkan kegiatan jual-beli di e-Commerce. Dilansir dari databoks, menurut laporan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2021, transaksi e-Commerce di Indonesia diproyeksikan mencapai Rp403 triliun sepanjang tahun 2021. Jumlah ini naik 51,6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp266 triliun. Sangat disayangkan apabila minat pembeli yang tinggi seperti ini tidak seiring dengan persentase banyaknya produk lokal yang diperdagangkan di e-Commerce. Pemerintah sudah menyiapkan aturan untuk mencegah masuknya produk luar negeri dengan kebijakan de minimis yang baru. Sebagaimana diketahui, pemerintah mulai menurunkan batas nilai pembebasan bea masuk barang kiriman dari Amerika sebesar US$75/kiriman menjadi US$3/kiriman mulai 30 Januari 2020.

UMKM Indonesia kini paling terdampak pandemi COVID-19. Perkembangan teknologi dan protokol kesehatan menegaskan bahwa merambah dari perdagangan konvensional menjadi perdagangan online (e-Commerce) adalah cara paling efektif untuk bertahan dan meraih pendapatan ke depannya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menjalankan beberapa program, seperti Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) dan Bangga Buatan Indonesia untuk mendorong peningkatan transaksi jual-beli produk kreatif lokal dan mendukung UMKM Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Momentum kedua program tersebut dinilai sebagai salah satu solusi efektif untuk membangkitkan ekonomi nasional di masa pandemi. Dengan begini, konsumen diharapkan lebih meningkatkan kepercayaan mereka terhadap produk-produk dalam negeri.

Rasa cinta dan bangga terhadap produk lokal akan mengantarkan produk-produk Indonesia untuk dikenal dunia. Bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk produk lokal kelak dapat bersaing dengan produk-produk terkenal internasional. Dengan mendukung program pemerintah Bangga Buatan Indonesia dan Hari Belanja Online Nasional, UMKM dan ekonomi Indonesia akan berjaya di negeri sendiri. 

Sumber Referensi:

Covid19.go.id. (2021, 28 April0. Program Bangga Buatan Indonesia, Bantu UMKM Hadapi Pandemi. Diakses pada 23 Desember 2021, dari https://covid19.go.id/p/berita/program-bangga-buatan-indonesia-bantu-umkm-hadapi-pandemi.

Rizaty, Monavia Ayu. (2021, 25 November). Transaksi E-Commerce Indonesia Diproyeksikan Capai Rp 403 Triliun pada 2021. Diakses pada 23 Desember 2021, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/25/transaksi-e-commerce-indonesia-diproyeksikan-capai-rp-403-triliun-pada-2021.

Timoria, Iim Fathimah (2021, 24 Februari). Banjir Produk E-Commerce Impor, Begini Sikap Pemerintah. Diakses pada  23 Desember 2021, dari https://ekonomi.bisnis.com/read/20210224/12/1360401/banjir-produk-e-commerce-impor-begini-sikap-pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun