Kegiatan ini digagas oleh Dr. Rochmawati, M.Pd sebagai ketua penelitian Kerjasama Internasional (KI) yang beranggotakan: Prof. Dr. Ibrahim Bafadhal, M. Pd, Evi Eliyanah, S.S., M.A., Ph. D dari Universitas Negeri Malang berkolaborasi dengan Dr. Ir. Agustinus H. S. P., M. Pd dan Dr. Kongsy Counlamany dari National University of Laos (NUOL). Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal bulan Mei hingga Oktober 2024.
Pada proses pengambilan data dan olah data serta mapping Model Smart FTO dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2024 s.d. 30 Agustus 2024. Selain agenda penelitian juga sebagai upaya kerjasama antara UM dan NUOL.
Sebagai ketua tim, Dr. Rochmawati, M.Pd menjelaskan bahwa metode ini memungkinkan NUOL untuk mengenali dan memahami tantangan yang ada secara mendalam, serta mengidentifikasi solusi yang tepat untuk setiap masalah.
“Dengan metode ini, kami berharap NUOL dapat memperkuat brand mereka di kancah internasional dan menjadi salah satu perguruan tinggi unggul di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
Hasil dari kerja sama ini diharapkan mampu mendorong NUOL untuk memperbaiki persepsi publik dan meningkatkan daya saing, terutama dalam menarik minat mahasiswa internasional.
Implementasi Model SMART-FTO berbasis Ishikawa Diagram ini merupakan salah satu bukti nyata kontribusi UM dalam mendukung pengembangan pendidikan di wilayah ASEAN, khususnya dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Laos.
Kerja sama ini tidak hanya mencerminkan semangat kolaborasi antar perguruan tinggi di Asia Tenggara, tetapi juga membuka peluang bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam bidang pendidikan dan manajemen organisasi. Dalam implementasi Model SMART-FTO ini diharapkan dapat menjadi role model bagi perguruan tinggi lain di kawasan Asia Tenggara yang ingin memperkuat brand mereka.
UM telah membagikan langkah-langkah strategis untuk membangun brand quality yang kokoh melalui analisis kebutuhan organisasi yang mendalam. Dengan pendekatan yang fokus pada pemecahan masalah secara sistematis, NUOL dapat menentukan prioritas pengembangan yang sesuai dengan karakteristik dan visi mereka.
UM berharap agar metode ini mampu mengoptimalkan potensi internal NUOL dan menjawab tantangan eksternal, termasuk persaingan global di dunia pendidikan tinggi.