Museum Sejarah Jakarta dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah. Â Museum Sejarah Jakarta adalah salah satu Museum Nasional yang ada di Jakarta. Â Museum Sejarah Jakarta terletak di Jl. Taman Fatahillah No. 1, Kel. Pinangsia, Kec. Tamansari, Jakarta Barat, 11110.
Sejarah Museum Fatahillah ini berawal pada tahun 1626,di mana Gubernur Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen kala itu, memerintahkan untuk membangun sebuah gedung.
Gedung ini pertama kali diresmikan oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan Perusahaan Hindia Timur Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) di Batavia.
Dari segi bangunan sendiri, museum ini memiliki arsitektur bangunan unik bergaya Neoklasik yang menyerupai Istana yang ada di Amsterdam. Museum Fatahillah dibangun dengan jumlah lantai sebanyak tiga tingkat.
Ciri khas yang ada di gedung ini yaitu warna cat yang digunakan pada tembok bangunan berwarna kuning tanah, serta kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua.
Selain itu, gedung ini memiliki penunjuk arah mata angin ikonik pada bagian atap utamanya. Pada masa kemerdekaan gedung ini berubah fungsi menjadi sebuah museum yang diberi nama Museum Djakarta Lama.
Museum ini dibuka secara resmi untuk umum mulai tahun 1974 dan menawarkan kilas masa lalu kolonial di kota Jakarta. Museum ini memberikan wawasan tentang berbagai pengaruh yang telah membentuk kota Batavia menjadi Jakarta.
Daya tarik dari tempat ini di antaranya, museum ini memiliki koleksi yang kaya akan artefak, benda-benda bersejarah, lukisan, serta peninggalan-peninggalan masa lalu.
Berbagai koleksi tersebut memberikan pemahaman, yang mendalam mengenai sejarah dan budaya yang terjadi dimasa kolonial Belanda yang memimpin kota Batavia.
Berkelana ke dalam, teman-teman akan dibuat terpana oleh berbagai koleksi yang mayoritas merupakan peninggalan-peninggalan masyarakat Belanda yang bermukim di Batavia sejak awal abad XVI, seperti mebel, perabot rumah tangga, senjata, keramik, peta, serta buku-buku. Â Namun seiring berjalannya waktu ditambah koleksi seperti replika perjalanan sejarah Kota Jakarta dari masa Batavia, replika peninggalan masa kerajaan Tarumanegara dan Padjajaran, hasil penggalian arkeologi di Jakarta dan berbagai batu prasasti. Â Kurang lebih terdapat 23.500 koleksi barang, baik dalam bentuk benda asli maupun replika yang bisa dilihat di sana.