Mohon tunggu...
Salsa Ramadhani
Salsa Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang Mahasiswa Jurnalistik yang ingin mencoba untuk membuat suatu tulisan yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Komunikasi Nonverbal dalam Beretorika

4 Juni 2024   22:41 Diperbarui: 4 Juni 2024   22:57 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Syamsul Yakin dan Salsa Ramadhani

Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam retorika, komunikasi verbal dan nonverbal sangat dipengaruhi oleh situasi dan keadaan yang berbeda. Pertama, kepada siapa medium berbicara (who communicates with whom).

Kedua, untuk tujuan apa media mengirimkan pesan (for what perpose). Ketiga, dalam situasi apa komunikator berbicara (in what situation). Keempat, dalam konteks apa yang dibicarakan (in what context).

Kelima, komunikator bermaksud memberi tahu komunikator dimana (in which path). Keenam, media apa yang digunakan komunikator, apakah tradisional, apakah tradisional atau baru (in what media). Ketujuh, pada peristiwa atau kejadian apa proses komunikasi itu berlangsung (in what events).

Dilihat dari media yang digunakan, komunikasi nonverbal dapat dibedakan menjadi dua bagian. Pertama, komunikasi tatap muka (face to face). Dalam komunikasi tatap muka, berbagai pihak dapat memahami ekspresi tubuh masing-masing sebagai pengganti komunikasi verbal.

Begitu pula kontak mata, baik itu kontak mata, menutup, menoleh ke kiri, dan berkedip, merupakan pengganti komunikasi verbal. Semua ini berkaitan dengan komunikasi verbal, lengkap tanpa kata-kata, namun dapat dimengerti.

Komunikasi nonverbal juga dapat menggunakan komunikasi tubuh, serta bahasa tubuh dan gerak tubuh. Dalam konteks ini, bahasa tubuh adalah bahasa yang menggunakan gerakan tubuh sebagai sarana untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Gestur dan gerakan tubuh dapat digunakan dalam bahasa tubuh.

Dalam proses komunikasi, gerak tubuh berbeda dengan bahasa tubuh. Gerakan tubuh terjadi begitu saja tanpa kita sadari dan tidak kita sadari, namun terjadi tanpa kita mampu mengendalikannya.

Kedua, komunikasi virtual (online) atau komunikasi virtual melalui Internet. Kini, dengan berkembangnya platform media sosial, interaksi virtual sama banyaknya dengan interaksi tatap muka. Saat ini, komunikasi tatap muka disebut juga komunikasi online, bukan offline (tatap muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun