Mohon tunggu...
Salsa
Salsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuliah Vs Mental, Mana Sih yang Lebih Penting?

24 November 2024   00:39 Diperbarui: 24 November 2024   01:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas numpuk, deadline ketat, dan ekspektasi dari berbagai pihak bikin banyak mahasiswa tertekan. Akibatnya, depresi dan kecemasan jadi masalah umum yang sering diabaikan. Ironisnya, prestasi akademik yang diharapkan jadi pencapaian malah bisa berubah jadi beban berat. Apakah prestasi akademik harus selalu menjadi prioritas atau kesehatan mental justru lebih penting untuk jangka panjang? Mari kita bahas.

1. Tekanan dalam Dunia Mahasiswa

Menjadi mahasiswa sering kali dianggap sebagai masa keemasan, tetapi di balik itu, terdapat tekanan yang sangat besar. Tuntutan akademik, seperti tugas, ujian, dan skripsi, bercampur dengan tekanan sosial dan ekspektasi keluarga. Menurut WHO, 1 dari 7 remaja usia 15--29 tahun mengalami gangguan kesehatan mental, dan mahasiswa adalah salah satu kelompok yang paling rentan. 

Tekanan ini dapat berujung pada berbagai masalah, mulai dari kecemasan ringan hingga burnout yang serius. Di era digital, media sosial juga memperburuk keadaan dengan menciptakan tekanan untuk selalu "terlihat sukses."

2. Dampak Tekanan Akademik pada Kesehatan Mental
Saat prestasi akademik menjadi satu-satunya prioritas, banyak mahasiswa cenderung mengabaikan kesehatan mental mereka. Kondisi ini sering kali memicu berbagai masalah, seperti kecemasan dan depresi akibat perasaan gagal memenuhi target akademik. 

Selain itu, burnout, yakni kelelahan mental dan fisik akibat tekanan yang terus-menerus, juga menjadi ancaman serius. Tak jarang, gangguan tidur muncul akibat kebiasaan begadang untuk belajar atau menyelesaikan tugas. Berdasarkan survei National College Health Assessment, sebanyak 63% mahasiswa mengalami kecemasan dan 45% merasa depresi pada tahun terakhir kuliah mereka. Masalah ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan kesehatan mental.
 

3. Mengapa Kesehatan Mental Harus Jadi Prioritas?

Kesehatan mental adalah fondasi kehidupan. Tanpa kondisi mental yang sehat, sulit bagi mahasiswa untuk belajar, bersosialisasi, atau bahkan menjalani kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang sehat secara mental cenderung lebih produktif, memiliki daya konsentrasi yang lebih baik, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih positif. Mengabaikan kesehatan mental dapat berujung pada penurunan performa akademik dan bahkan dropout dari kuliah.

4. Apa Saja Sih Strategi Untuk Menjaga Keseimbangan Kuliah dan Mental, Menurut Zaman Now atau Ala Gen Z?

Mahasiswa perlu belajar menyeimbangkan antara kuliah dan kesehatan mental. Berikut beberapa tips:

-Healing on the go: Lakukan aktivitas sederhana seperti ngopi atau jalan-jalan untuk relaksasi singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun