Mohon tunggu...
salsanursabila
salsanursabila Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Boneka Salju

21 November 2024   14:00 Diperbarui: 21 November 2024   14:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Ketika detektif sedang mengamati rumahnya, ia terfokus ke boneka salju yang ada di sisi rumah tersebut, ia curiga karena jiga di lihat lebih dekat di bagian belakang boneka salju tersebut warna nya agak gelap, seperti kecoklatan tetapi agak pekat, detektif yang curiga dengan boneka salju tersebut pun merubuhkannya dan ternyata setelah di rubuhkan keluar cairan berwarna merah pekat agak kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk. Setelah di periksa tim forensik ternyata di dalamnya terdapat bagian-bagian tubuh manusia yang telah di cincang-cincang. Ternyata setelah di periksa ke lab itu adalah bagian bagian tubuh korban yaitu si ibu, ayah dan si kakak, dan di sana juga di temukan pisau yang seperti tusuk sate yang menusuk daging.

Setelah itu pun si suami di bawa ke kantor polisi dan di interogasi. Dan si suami ini pun menyangkalnya bahwa bukan dia orang yang membunuhnya. "bukan saya pak, bisa aja ada orang lain yang menyembunyikan bukti itu dan membuat boneka salju di sana, memang nya bapak ada bukti bahwa saya yang meletakkannya di sana??" Setelah di interogasi tapi tidak mendapatkan hasil si suami pun di bebaskan karena tidak ada bukti, yang membuktikan dia meletakkannya di sana, sidik jari pun tidak di temukan di barang bukti tersebut.


Setelah di bebas kan ternyata di sana si istri sudah menunggunya, ia pun tersenyum dan merentangkan kedua tangan nya bermaksud untuk memeluk istrinya karena takut ia kepikiran dengan kejadian itu. Namun entah kenapa si istri malah menghindarinya. "Hey sayang kenapa??, kamu jangan berpikir yang aneh-aneh."  " ternyata selama ini aku hidup dengan PSIKOPAT!!!". Teriak sang istri sampai orang lain pun berkerumun melihatnya termasuk si detektif. Si istri dengan tergesa gesa mengeluarkan sesuatu dari sana "lihat!! Lihatt ini!! Kamu tega ya!". Ucap si istri sambil memperlihat kan sebuah kertas poto dan ternyata poto tersebut adalah poto di mana sang suami sedang membuat boneka salju di sana si suami dengan bangganya memamerkan boneka salju buatannya, yang ternyata isinya manusia.


Mendengar itu pun Detektif dengan segera melihat poto tersebut dan ternyata benar Si suami inilah yang membuat boneka salju itu. Setelah itu pun si suami langsung di borgol dan dengan lantang nya ia tertawa sambil berontak ia berbicara "HHAHAAHAHA, aishh... Sialan istriku ini benar benar pintar!!". Sambil berontak sampai ia bertekuk lutut dan melihat lurus ke perut sang istri dengan nada bangga     " Selanjutnya giliran kamu nak!!". Setelah itu pun dia di tahan dengan  ancaman hukuman seumur hidup.


Setelah kejadian ini, si adik ikut bersama tantenya dan tinggal di Australia. Karena jika ia tetap tinggal di Korea ia tidak akan bisa melupakan kejadian mengerikan itu. Karena di Korea dia gak punya siapa-siapa lagi, jadi lebih baik ia ikut bersama tantenya, Pikirnya. Sementara si istri dengan penuh rasa ragu dan bimbang, ia bermaksud akan mengaborsi bayi yang ada di kandungannya. Karena ia tidak sudi melihat anak dari psikopat. Di sisi lain ia sayang dengan anaknya, karena dia gak punya siapa-siapa lagi selain anaknya, tetapi di sisi lain ia takut nanti anaknya akan sama psikopat seperti ayahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun