Mohon tunggu...
Salsa Nathania
Salsa Nathania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa tingkat akhir fakultas psikologi yang sedang berkuliah di Universitas Persada Indonesia Y.A.I.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Yakin Meme Hanyalah Sebuah Lelucon Sederhana?

28 Oktober 2024   06:08 Diperbarui: 28 Oktober 2024   07:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meme. Sebuah gambar, video, atau frasa lucu yang telah menguasai dunia maya ini seringkali menjadi asupan sehari-hari kita tanpa kita sadari. Pada kenyataanya, meme sangat amat populer dikalangan masyarakat karena sifatnya yang terasa dekat dan familier, biasanya membahas suatu pengalaman, pandangan, ide, emosi atau perilaku yang sama, membuatnya mudah untuk dibagikan dan dipahami oleh masyarakat. Meme telah menjadi fenomena internet yang sulit dilupakan karena meme menyebar cepat di berbagai platfom media sosial, menghibur dan memberikan informasi kepada jutaan orang di seluruh dunia. Ibaratnya Meme itu bekerja seperti virus, menyebar dari orang ke orang melalui jejaring sosial dan komunitas online. Meme bisa membuat ketagihan, menyebabkan berjam-jam pengguliran dan konsumsi tanpa berpikir. Namun kalian tahu ngga sih? di luar nilai komedinya, meme memiliki pengaruh yang kuat ke dalam aspek masyarakat, lebih dari yang kalian kira.

Meme mungkin tampak seperti lelucon yang tidak berbahaya, tetapi meme dapat berdampak nyata pada masyarakat dan budaya. Faktanya, Meme dapat digunakan untuk meningkatakan kesadaran tentang masalah sosial dan politik, dapat juga digunakan untuk mempromosikan suatu merek dan produk. Namun, Seperti alat ampuh lainnya, meme dapat digunakan untuk kebaikan atau keburukan. Dalam beberapa kasus, meme dapat digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian, misinformasi, dan propaganda. Meme dapat diambil di luar konteks atau digunakan untuk menggambarkan seseorang atau kelompok, yang mengarah ke pelecehan dan penyalahgunaan.

Contoh konkritnya nih teman-teman, di tahun 2015, seorang model wanita Taiwan bernama Heidi Yeh. Ia menjadi korban nyata bagaimana sebuah meme dapat menghancurkan hidup seseorang.  berkarir sebagai model, menjadi meme, lalu ada informasi yang tidak tidak benar mengenainya, akhirnya banyak brand  yang tidak mau bekerja sama lagi dengan dia. 

Sebelum Yeh berada pada meme tersebut, ia yang berprofesi sebagai seorang model tengah menikmati karier yang bagus. Namun, setelah Yeh mengambil sebuah job dari perusahaan penyedia jasa operasa plastik kecil di Korea Selatan, perusahaan itu melanggar kesepakatan yang telah disepakati bersama dengan menggunakan foto Yeh sebagai konten di dunia maya. 

Singkat cerita, foto Yeh menyebar dengan sebuah deskripsi bahwa "Anda tidak bisa menyembunyikan operasi plastik yang sudah anda lakukan", secara tidak langsung masyarakat berasumsi bahwa Yeh melakukan operasi plastik dan menjadi bahan lelucon. Padahal, itu tidak benar sama sekali. 

Cerita tersebut kemudian dipercaya banyak pihak. Bahkan, keluarga dan keluarga tunangannya sempat menanyakan kebenaran rumor tersebut. Jelas, kejadian ini merubah hidup Yeh selamanya. Kepercayaan diri Yeh hancur berkeping-keping dan banyak brand model yang ingin memutus kontrak dengannya. 

Dari sini kita bisa belajar bahwa semua orang bisa membuat Meme, menyebarkannya, tanpa ada kode etik yang perlu ditaati. Korban-korban Meme jelas tak terhindarkan. Biasanya, Meme menggunakan foto yang diambil tanpa persetujuan, tanpa izin, yang menyebar sangat cepat ke banyak orang, dan karena itu tak bisa menyerahkan pertanggungjawabannya ke satu orang tertentu.   

Meme adalah bagian budaya internet yang ada di mana-mana, dan dampaknya tidak dapat diabaikan. Meme bisa lucu, menyenangkan, dan menghibur, tetapi juga bisa menjadi alat yang ampuh untuk membentuk opini publik dan mempromosikan perubahan sosial. Seperti halnya bentuk komunikasi apa pun, penting untuk menggunakan meme secara bertanggung jawab dan kritis, mengenali potensinya untuk kebaikan dan bahaya.

Tanggung jawab sosial adalah kewajiban individu atau organisasi untuk bertindak secara bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Konsep ini dapat diterapkan pada penggunaan meme dalam masyarakat kontemporer. Setiap individu harus bertanggung jawab atas konten yang diunggah dan memastikan bahwa konten tersebut tidak merugikan orang lain atau masyarakat pada umumnya. 

Melalui kesadaran, pendidikan, dan pengawasan lebih dekat, kita dapat meminimalkan dampak negatif dari budaya meme dan memanfaatkan potensinya secara lebih positif dalam masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun