Mohon tunggu...
Salsa Fitria Ramadhani salam
Salsa Fitria Ramadhani salam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Habi saya memasak,

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pak Miftahur Rahman hakim,dosen yang selalu menyapa dengan senyuman

19 Desember 2024   10:21 Diperbarui: 19 Desember 2024   10:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Pak Miftahur Rahman Hakim, Dosen yang Selalu Menyapa dengan Senyum

Pak Miftahur Rahman Hakim, atau yang lebih sering disapa Pak Miftah, adalah seorang dosen yang dikenal di kampus kami. Dengan gelar SEI, ME, dan DALAM KATA SEHARI-HARI, beliau bukan hanya mengajar materi perkuliahan, tetapi juga memberi inspirasi bagi banyak mahasiswa.

Setiap pagi, Pak Miftah sudah terlihat di ruang dosen. Pakaian rapinya selalu dibarengi dengan senyum lebar. Tak jarang, mahasiswa yang lewat menyapa beliau terlebih dahulu dengan senyuman, karena Pak Miftah punya kebiasaan unik: selalu menyapa siapa saja dengan hangat. Beliau percaya bahwa sebuah senyuman bisa membuka banyak pintu, baik pintu ilmu maupun pintu hati.

Di kelas, Pak Miftah tak pernah terlihat kaku. Meskipun materi kuliah tentang Ekonomi dan Manajemen cukup berat, beliau punya cara yang menyenangkan dalam menyampaikannya. Materi yang kompleks selalu bisa beliau jelaskan dengan contoh-contoh sederhana, bahkan sering kali menggunakan cerita-cerita sehari-hari yang bisa dipahami semua orang. Misalnya, saat menjelaskan konsep "cost-benefit analysis," Pak Miftah akan berkata, "Coba bayangkan kamu lagi beli sepatu baru. Apakah sepatu itu lebih penting dibandingkan dengan kebutuhan lainnya, seperti makan atau bayar kosan? Nah, itu adalah contoh kecil dari cost-benefit analysis."

Setiap kali ada mahasiswa yang tampak bingung, Pak Miftah dengan sabar menjelaskan ulang. Beliau tidak pernah terburu-buru atau menunjukkan rasa kesal, meskipun kelas sering kali penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin terlihat sederhana, tetapi menunjukkan keingintahuan yang besar.

Di luar jam kuliah, Pak Miftah juga tak segan-segan memberikan nasihat bijak. Suatu hari, saya dan beberapa teman saya datang ke kantor beliau untuk berkonsultasi mengenai tugas akhir. Beliau tidak hanya memberikan panduan tentang tugas kami, tetapi juga mengingatkan kami untuk selalu menjaga keseimbangan antara belajar dan kehidupan pribadi. "Jangan sampai karena mengejar nilai bagus, kalian lupa untuk menikmati hidup. Belajar itu penting, tapi lebih penting lagi untuk tetap jadi diri sendiri dan menjaga hubungan dengan orang-orang sekitar."

Pak Miftah juga sangat peduli dengan perkembangan karier mahasiswa. Beberapa kali, beliau mengundang alumni yang sudah sukses di bidangnya untuk berbagi pengalaman kepada kami. Setiap kali ada acara seperti itu, Pak Miftah selalu menjadi penghubung yang baik antara mahasiswa dan alumni. "Ilmu yang kita pelajari di kampus harus bisa diterapkan di dunia kerja," katanya. "Jadi, jangan pernah takut mencoba hal baru dan belajar dari pengalaman."

Satu hal yang saya kagumi dari Pak Miftah adalah kemampuannya untuk menggabungkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari. Beliau selalu mengingatkan kami untuk tidak hanya belajar teori, tetapi juga untuk mempraktikannya di dunia nyata. "Ilmu itu bukan hanya untuk dipelajari, tapi juga untuk diberdayakan," ujarnya dalam suatu kesempatan.

Bagi saya, Pak Miftah bukan hanya seorang dosen, tetapi juga seorang mentor yang selalu memberi teladan. Beliau mengajarkan kami untuk berpikir kritis, tetapi juga untuk selalu menjaga sikap rendah hati dan selalu terbuka dengan ide-ide baru. Setiap kali berinteraksi dengan beliau, saya merasa ada banyak hal yang bisa saya pelajari, baik dari sisi akademis maupun kehidupan sehari-hari.

Pak Miftah adalah sosok dosen yang tak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga mengajarkan tentang bagaimana menjadi manusia yang lebih baik. Dan itu adalah hal yang sangat berharga bagi kami, para mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun