Jagan, Kabupaten Sukoharjo (5/08/2023). Permasalahan limbah rumah tangga merupakan hal yang cukup diperhatikan oleh pemerintah. Pada tahun 2021, 42,23% dari total sampah nasional bersumber dari limbah rumah tangga sebanyak 21,88 juta ton sampah. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah menghimbau masyarakat melalui Perbup Sukoharjo nomor 46 tahun 2022 pada pasal 7 mengenai pengurangan sampah yang dapat dilakukan dengan cara pembatasan timbunan sampah, pendaur ulangan sampah dan pemanfaatan kembali sampah. Salah satu upaya pembatasan timbunan sampah yaitu dengan membatasi penggunaan kantong kresek sekali pakai dalam transaksi jual beli dan menggunakan kemasan ramah lingkungan. Pendauran ulang sampah skala rumah tangga dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang sampah organik yang dapat diurai oleh proses alam melalui pengomposan dan mendaur ulang sampah anorganik menjadi produk kerajinan.
Problematika budaya masyarakat Desa Jagan dalam pengolahan limbah yang kurang baik dapat berakibat pada pencemaran dan polusi lingkungan. Untuk itu, sangat diperlukan sosialisasi dan pelatihan untuk menyadarkan  warga akan pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan benar untuk mendukung usaha pemerintah dalam meminimalisir timbunan sampah dan kerusakan lingkungan.
Mahasiswa Universitas Diponegoro melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2022/2023 melakukan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan limbah rumah tangga menjadi barang yang bermanfaat dan inovatif dengan narasumber yang kompeten yaitu Ibu Rara Yumani Mulyaningsih, SE selaku direktur bank sampah Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo dan tim bank sampah Salimah & Dawis Anggrek. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan di Balai Desa Jagan yang dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu PKK setiap RT dan juga ibu-ibu kelompok tani di Desa Jagan. Kegiatan diawali dengan sosialisasi akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik untuk mengurangi pencemaran lingkungan di desa dan dilajutkan dengan pelatihan daur ulang sampah gelas plastik menjadi tas belanja serta pelatihan pembuatan sabun cuci yang memanfaatkan limbah minyak jelantah. Dalam kegiatan ini menyadarkan masyarakat bahwa sesuatu yang dianggap tidak berguna jika dikelola dengan baik akan menghasilkan produk yang inovatif dan berdaya jual.Â
Adanya sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Jagan untuk lebih meminimalisir pencemaran lingkungan dan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat untuk bisa mengelola limbah rumah tangga menjadi barang yang dapat bermanfaat kembali dan inovatif. Selain itu, penggunaan kantong belanja dengan memanfaatkan sampah plastik tersebut diharapkan mampu menurunkan intensitas penggunaan kantong plastik belanja sekali pakai di lingkungan Desa Jagan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H