Mohon tunggu...
Salsabilla vernanda pasha
Salsabilla vernanda pasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember, Program Studi Peternakan

saya memiliki hobi menari dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Penjual Pentol Cilok yang Menjadi Ayah sekaligus Ibu bagi Anak-anaknya

29 November 2023   11:55 Diperbarui: 29 November 2023   12:38 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wawancara kepada Penjual Pentol Cilok di Poncogati, Bondowoso (dok. pribadi)

Pedagang merupakan orang yang terlibat dalam perjualbelikan suatu barang, dimana barang tersebut bisa di produksi sendiri atau diproduksi orang lain. Pedagang biasanya melakukan pekerjaan mereka di tempat-tempat yang ramai, seperti sekolah, taman, acara nikahan, dan lain-lain. Mereka berdagang untuk mendapatkan penghasil dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya. Itu yang dirasakan oleh Bapak Nizar seorang pedagang pentol cilok.

Kita melakukan wawancara kepada Bapak Nizar, dia berumur 40 tahun dan memiliki 3 anak yang semuanya berjenis kelamin perempuan. Anak pertamanya berusia 17 tahun yang  duduk di bangku 2 Sekolah Menengah Atas (SMA), anak kedua kelas 6  SD (Sekolah Dasar)dengan usia 12 tahun, dan yang terakhir berusia 8 tahun masih berada di bangku 2 SD (Sekolah Dasar).

Pak Nizar memulai  usaha penjualanan pentol cilok ini mulai dari tahun 2016 sampai sekarang dan sebelumnya Pak Nizar bekerja sebagai tukang bangunan, pak Nizar memutuskan untuk berhenti dari pekerjaanya sebagai tukang bangunan itu di karenakan gaji yang di dapatkannya tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari hari dan sebagai tukang bangunan juga bekerja jika, hanya ada proyek saja tidak ada secara terus-menerus.

Pak Nizar membuat pentol cilok sehari bisa sampai 13kg, dia mengerjakan pembuatan pentol cilok sendiri tanpa bantuan karyawan. Dan itu adalah tantangan tersendiri bagi Pak Nizar sebagai penjual pentol cilok dan juga adanya perubahan iklim yang tidak bisa di tebak membuat Pak Nizar kesulitan dalam menyesuaikan cuaca dan tempat penjualannya. Penghasilan yang didapatkan Pak Nizar setiap hari kurang lebih 120 ribu dan juga untuk tempat penjualannya biasanya berkeliling ke sekolah ke sekolah lain atau berjualan ditempat umum yang banyak orang.

Setelah melakukan wawancara kepada Bapak Nizar yang berada di depan Indomaret. Kami memberikan sedikit bawaan kepada Bapak Nizar, semoga Bapak Nizar selalu diberikan kesehetan untuk memenuhi nafkah bagi keluarganya, dilancarkan pekerjaannya, dan selalu diberikan ketabahan setiap musibah yang akan datang nantinya. Semoga dengan informasi ini bisa membuat kalian memiliki empati kepada orang lain bahwa setiap pekerjaan apapun itu yang penting halal dan bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan jangan selalu meremehkan pekerjaan seseorang karena mereka sudah hebat mau berusaha untuk bekerja daripada mengemis dijalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun