Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang lagi ngehits banget nih! Buat kamu yang doyan foto-foto, kulineran, dan suka banget sama pemandangan alam yang asri, Agrowisata Paloh Naga wajib masuk wishlist. Tempat ini jadi favorit banget buat Gen Z, cocok buat pelajar, mahasiswa yang lagi penelitian, atau keluarga yang mau quality time sambil hunting foto aesthetic buat feed Instagram.
      Di sini, kamu bisa nemuin berbagai kuliner tradisional yang menggugah selera, mulai dari nasi kuning, nasi lemak, gorengan, dan masih banyak lagi. Tapi sayangnya, info tentang tempat kuliner di sini masih minim banget dan cuma nyebar dari mulut ke mulut. Padahal, kalau info lengkapnya ada, pasti makin banyak wisatawan yang pengen nyobain kulineran di sini.
     Yang bikin unik, sistem pembayaran di Agrowisata Paloh Naga pakai kayu kecil yang nantinya bisa ditukar sama makanan tradisional sesuai jumlahnya. Tempat ini juga instagramable banget, terletak di tengah sawah yang bikin mata adem dan di sungguhkan tarian Lokal Jawa .
    Tujuan utama dari didirikannya Agrowisata Paloh Naga adalah untuk ningkatin ekonomi masyarakat setempat lewat wisata ini. Juga buat ningkatin kemampuan dan kualitas warga desa di bidang UMKM. Ini sesuai banget sama pendapat Lobo dalam Ahmadi (2017:49) yang bilang kalau agrowisata bisa ningkatin pendapatan petani lokal dan taraf hidup mereka.
     Istilah Paloh Naga sendiri berasal dari cerita mistis di sungai Pantai Labu, Dimana ada warga yang melihat 2 ekor ular putih sepanjang 10 meter melintas. Cerita ini kemudian diangkat sama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lewat Festival Garapan Tradisional Deli Serdang dan berhasil menang juara pertama. Dari sini, BUMDes pengen lebih ngenalin dan ngembangin sejarah Paloh Naga di Desa Denai Lama.
      Sebelum ada Agrowisata Paloh Naga, ekonomi Denai Lama hanya bergantung pada pertanian. Tapi sekarang, banyak petani yang beralih jadi pelaku UMKM dan berhasil ningkatin ekonomi mereka. Menurut Maruti dalam Ahmadi (2017:48), pengembangan agrowisata bisa ngasih banyak manfaat kayak memberikan kerjaan tambahan buat petani dan keluarganya, nambahin sumber pendapatan, dan ningkatin standar hidup mereka.
    Dampak positif dari Agrowisata Paloh Naga ini, antara lain kesempatan kerja dan peluang usaha yang makin banyak sehingga pengangguran berkurang. Masyarakat yang dulunya cuma bertani sekarang bisa jadi pelaku UMKM sambil ngelestarikan makanan tradisional dan tarian Jawa yang ditampilkan di Paloh Naga.
    Tapi, kebebasan wisata juga ada dampak negatifnya, seperti sampah yang berserakan dan polusi kendaraan. Makanya, pengelola Agrowisata Paloh Naga bikin kesepakatan sama warga setempat untuk jaga kebersihan dan lingkungan wisata, Masyarakat juga diimbau buat berdagang sesuai jam yang ditentukan biar pengunjung tidak kecewa dan Pemerintah setempat untuk memantau terus Perkembangan Agrowisata Paloh Naga ini agar tetap Hits. Tidak heran kalau destinasi ini jadi viral di media sosial dan jadi spot favorit buat foto selfie yang instagramable. Agrowisata Paloh Naga membuktikan kalau keindahan alam Indonesia tidak perlu mahal untuk dinikmati cukup dengan budget-friendly, semua orang bisa nikmatin pesona alam yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H