Mohon tunggu...
Salsabillah
Salsabillah Mohon Tunggu... Lainnya - .

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BBM Melejit Rakyat pun Menjerit

14 September 2022   12:47 Diperbarui: 14 September 2022   13:01 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengumuman kenaikan harga BBM yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 membuat warga menjerit karena keputusan ini sangat mendadak dan membuat banyak warga terkejut perihal kenaikan harga BBM ini. Terlebih bagi mereka yang berprofesi sebagai sopir entah itu sopir angkot, truk, mobil pribadi maupun kendaraan lainnya. Selain itu hal ini juga berdampak kepada kenaikan bahan pokok sehari-hari.


Ketidakmampuan masyarakat mengimbangi kenaikan BBM ini membuat mahasiswa kembali turun kejalan untuk menyuarakan suara rakyat yang dinilai semakin tersiksa dan tertindas.


Namun tampaknya aksi turun ke jalan yang digelar ribuan mahasiswa tidak merubah keputusan pemerintah. Sampai saat ini masih belum ada tindak lanjut dari masalah ini.


Kenaikan harga BBM menyebabkan perekonomian masyarakat semakin sulit bahkan dapat meningkatkan angka pengangguran akibat sulitnya menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran yang akhirnya membuat usaha mereka menjadi gulung tikar.


Semestinya jika pemerintah menaikan harga BBM maka seharusnya gaji setiap buruh dan pegawai juga dinaikkan agar tidak ada kesenjangan diantara keduanya.


Seperti yang diketahui harga awal Pertalite Rp7.650 per liter kini naik menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax yang mulanya Rp12.500 per liter kini menjadi Rp14.500 per liter.


Solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat saat ini ialah meminimalisir aktivitas yang mengharuskan untuk menggunakan kendaraan dan dianjurkan untuk memakai kendaraan umum apabila tidak mengharuskan menggunakan kendaraan pribadi karena dengan kita menerapkan hal tersebut maka kita akan dapat menghemat pengeluaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun