Mahasiswa Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Offering B angkatan tahun 2023 Universintas Negeri Malang dalam bimbingan Prof. Dr. Sri Untari, M.Si, dalam mata kuliah Ilmu Pemerintahan dan Pemerintahan Daerah melakukan kunjungan terhadap coffee shop lokal “Bento Kopi Plus” di daerah Sawojajar, Kota Malang dan melakukan observasi dalam rangka mewujudkan SDGs 7 dan SDGs 12, untuk melalukan kerjasama dalam program yang telah dirancang, yakni mendukung inovasi briket yang dapat bernilai ekonomis bagi desa. Dalam hal ini, kerjasama yang dilakukan adalah untuk mendapatkan pemasok ataupun mitra limbah ampas kopi yang biasanya dianggap sepele. Pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh Husein Syarif Hidayatullah, Salsabilla Cahyaning Rizky dan Dias Putri Widiastuti pada 2 Desember 2024.
Program ini ditargetkan untuk warga desa, pengelola coffee shop maupun mahasiswa, inovasi ini dapat menjadikan wadah dalam pengetahuan mengenai pengelolaan lain dari ampas kopi yang dapat bernilai jual. Perkiraan dari program ini, total sekitar 500 kg kopi yang akan dikumpulkan secara bertahap oleh warga desa dari coffee shop yang berkenan, akan menghasilkan kurang lebih 300 kg yang berhasil diolah menjadi briket mengurangi volume limbah hingga 60%. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa briket kopi memiliki nilai kalor rata-rata sebesar 4.500 kcal/kg, lebih tinggi dibandingkan kayu bakar yang hanya mencapai 4.200 kcal/kg, namun lebih rendah dibandingkan batubara (6.000 kcal/kg), menjadikannya alternatif bahan bakar yang kompetitif.
Manfaat yang dimiliki dari briket ampas kopi antara lain yaitu:
Pengelolaan limbah ampas kopi yang lebih efekif
Ampas kopi adalah salah satu limbah organik yang akan selalu diprodukti setiap harinya, terutama dari kedai kedai kopi dan salah satunya adalah Bento Kopi Plus. Pengelolaan limbah organik berdasarkan zero waste akan memiliki dampak yang lebih baik dalam lingkungan sekitar.
Energi terbarukan dan berkelanjutan
Berbeda dengan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan, ampas kopi merupakan sumber daya terbarukan. Ampas kopi selalu tersedia selama kopi dikonsumsi, menjadikannya bahan baku produksi energi yang berkelanjutan.
Pengurangan emisi karbon
Pembakaran briket yang terbuat dari ampas kopi memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan pembakaran bahan bakar fosil. Hal ini membantu mengurangi efek rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.
Ekonomis dan potensi pemberdayaan ekonomi lokal