Mohon tunggu...
salsabilla alya
salsabilla alya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cloud Data Werehouse: Keuntungan, Kendala, dan Tantangan

8 November 2023   18:00 Diperbarui: 8 November 2023   18:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa Itu Cloud Data Werehouse?

Cloud Data Werehouse merupakan kumpulan data yang disimpan dan dikelola di cloud public yang dirancang secara khusus untuk mengatasi dan menganalisis data berjumlah besar dengan lebih mudah dan cepat, serta memperoleh wawasan yang lebih mendalam dari data, terutama untuk keperluan bisnis, seperti Bussines Intelligence (BI) dan analitik yang dapat diskalakan.

Apa Keuntungan dari Cloud Data Werehouse?

  • Skalabilitas

Skalabilitas merupakan kemampuan menyesuaikan ketika terjadi perubahan. Cloud Data Werehouse memiliki skalabilitas tinggi yang memungkinkan suatu Perusahaan dengan mudah menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan komputasi sesuai dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah. Artinya, dengan menggunakan layanan Cloud Data Werehouse dapat dengan mudah menambah fitur jika dibandingkan Local Data Werehouse, serta penskalaan akan terjadi secara otomatis sesuai kebutuhan.

  • Fleksibilitas

Dalam Cloud Data Werehouse, fleksibilitas data mencakup kemampuan mengelola berbagai jenis data (data terstruktur, data semi-terstruktur, dan data tidak terstruktur) dengan mudah dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan jenis data. Cloud Data Werehouse menggunakan skema yang dapat diubah dengan mudah menyesuaikan kebutuhan dan dirancang untuk mengintegrasikan sumber data yang berbeda ke dalam penyimpanan terstruktur.

  • Efisiensi Biaya

Cloud Data Werehouse memiliki beberapa keuntungan terkait dengan pengelolaan biaya. Dalam Cloud Data Werehouse, biaya kapital (perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur data center) dapat dikurangi bahkan dihilangkan karena infrastruktur cloud disediakan oleh penyedia layanan dan juga dapat menghemat biaya operasional. Dalam menggunakan Cloud Data Werehouse, model biaya berbasis konsumsi. Ini berarti apabila data atau permintaan analisis meningkat, maka biaya akan meningkat begitupun sebaliknya. Hal ini memungkinkan sebuah Perusahaan untuk mengelola anggarannya dengan lebih baik.

Lalu, Apa Kendala dan Tantangan dalam Cloud Data Werehouse?

  • Keamanan

Keamanan data menjadi isu utama ketika data disimpan di cloud karena data yang disimpan di lingkungan cloud rentan terhadap risiko seperti akses tidak sah, peretasan, dan kebocoran data. Untuk mengatasi isu tersebut, penyedia cloud menerapkan lapisan keamanan yang lebih baik, seperti enkripsi data, pengaturan akses yang ketat, pemantauan keamanan secara real-time, dan kepatuhan terhadap standar keamanan industri. Langkah terbaik yang dapat dilakukan suatu Perusahaan meliputi manajemen akses yang ketat dengan otorisasi berbasis peran, enkripsi end-to-end, penilaian risiko secara berkala, serta cadangan data yang teratur.

  • Privasi

Menjaga privasi data dan mematuhi peraturan seperti GDPR (General Data Protection Regulation) dan HIPAA(Health Insurance Portability and Accountability Act) di era ini menjadi sangat penting dan serius. Dalam Cloud Data Werehouse, suatu perusahaan harus memiliki kebijakan privasi yang jelas dan pematuhan terhadap regulasi harus diintegrasikan ke dalam strategi data werehouse perusahaan. Perusahan juga harus  menjalankan audit secara berkala, memberikan pelatihan kepada karyawan untuk memastikan pemahaman terkait praktik keamaan data.

  • Kinerja

Performa Cloud Data Werehouse dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti latensi jaringan dan beban kerja tinggi yang menghambat efisiensi analisis data. Untuk mengoptimalkannya, Perusahaan dapat mengadopsi beberapa praktik, seperti pemilihan penyedia layanan cloud yang memiliki pusat data berdekatan dengan lokasi utama untuk mengurangi latensi jaringan. Penggunaan teknologi caching dan kompresi data juga dapat membantu mengurangi latensi. Selain itu, pemantauan kinerja berkala, alokasi sumber daya yang cerdas, dan penskalaan otomatis berdasarkan permintaan juga termasuk strategi penting untuk menangani beban kerja yang berfluktuasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun