2. Mendorong pembelajaran yang relevan dan praktis: Andragogi menekankan pentingnya pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata dan dapat diterapkan secara langsung dalam konteks pekerjaan. Individu dewasa lebih cenderung belajar hal-hal yang memiliki hubungan langsung dengan kehidupan mereka. Dengan pendekatan Andragogi, individu dewasa dapat mengembangkan keterampilan praktis dan pengetahuan yang dapat mereka terapkan dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga siap menghadapi tuntutan karir di masa depan.
3. Menggunakan pengalaman hidup sebagai sumber pembelajaran: Pendekatan Andragogi mengakui bahwa individu dewasa membawa pengalaman hidup yang beragam ke dalam proses pembelajaran. Pengalaman hidup ini menjadi sumber pembelajaran berharga yang dapat diintegrasikan ke dalam konteks pendidikan dan pelatihan. Dalam pembelajaran berbasis Andragogi, individu dewasa didorong untuk merenungkan pengalaman hidup mereka, berbagi pengetahuan dan wawasan dengan sesama peserta, dan mengaitkannya dengan konten pembelajaran yang sedang dipelajari. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam yang relevan dengan konteks karir mereka.
4. Mendorong pembelajaran berkelanjutan dan adaptif: Di era kerja yang terus berubah dengan cepat, individu dewasa perlu memiliki kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi. Pendekatan Andragogi mendorong pembelajaran berkelanjutan yang melibatkan individu dalam proses pembelajaran sepanjang hidup mereka. Mereka didorong untuk terus mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran mereka, mencari peluang pengembangan diri, dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang mereka. Dengan pendekatan ini, individu dewasa dapat terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H