Mohon tunggu...
Salsabilla
Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa di Salah satu perguruan tinggi dimalang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar menurut Bruner

30 Oktober 2023   21:30 Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:35 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori belajar jerome bruner

Brunner adalah seorang tokoh ahli psikologi belajar kognitif dan tokoh perkembangan kognitif yang telah banyak melakukan penelitian mengenai presepsi manusia, bagaimana cara manusia berfikir, belajar, dan motivasi. Menurut bruner manusia sebagai mahluk pemikir yang lalu akan di proses dan menciptakan suatu informasi. Oleh karena itu, bruner memusatkan perhatian pada sesuatu yang dilakukan manusia sesuai dengan informasi yang didapatnya untuk mencapai suatu pemahaman tertentu. (Arias Gallegos, 2016; Buto, 2010).

Menurut Bruner, belajar adalah suatu proses perkembangan kognitif yang terjadi pada diri seseorang. Ada 3 proses kognitif yang berlangsung dalam belajar yakni: pertama, Proses pemerolehan informasi baru, Dalam pemerolehan informasi baru dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan melakukan kegiatan membaca buku, mendengarkan penjelasan guru atau dosen, melihat audiovisual dan lain sebagainya.

Kedua, Proses transformasi informasi, dalam tahap ini kita mulai memahami, mencerna dan menganalisis pengetahuan baru serta menstranformasikannya dalam bentuk baru yang lebih bermanfaat untuk hal lain.

Ketiga, Proses mengevaluasi atau menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui benar tidaknya suatu informasi yang didapat yang kemudian akan dinilai sehingga dapat diketahui apakah pengetahuan tersebut dapat dimanfaatkan dan ditransformasikan untuk memahami hal lain.

Selain itu, terdapat 4 tema pendidikan untuk perkembangan kognitif yaitu: struktur pengetahuan  perlu memperhatikan karakteristik dan perkembangan kognitif, kesiapan belajar yang dipengaruhi oleh pengalaman siswa dan kematangan secara psikologi, nilai intuisi dalam proses belajar cara yang baik untuk memahami hubungan, arti dan konsep belajar adalah menggunakan intuisi dan kemudian menarik kesimpulan dengan cara memberikan motivasi sesuai dengan kebutuhan (Buto, 2010).

Ada 3 tahapan perkembangan kognitif menurut Bruner yaitu :

  • Enaktif (berbasis tindakan dan benda konkrit)
  • Tahap perkembangan seseorang memperoleh pengetahuan dengan melakukan pengamatan atau observasi secara langsung terhadap suatu fakta yang terjadi dalam lingkungan sekitarnya.
  • Ikonik (berbasis gambaran atau visualisasi)
  • Tahap perkembangan seseorang memperoleh pengetahuan secara tidak langsung melalui benda konkrit atau sistuasi nyata pada lingkungan sekitar yakni melalui visualisasi verbal dan gambar-gambar. Selain itu, pada tahap ini juga seseorang mulai belajar melalui bentuk perumpamaan atau perbandingan.
  • Simbolik (berbasis symbol abstrak, bahasa, matematika dan logika).
  • Tahap perkembangan seseorang memperoleh pengetahuan melalui symbol bahasa, matematika, logika dan lain sebagainya sehingga dapat menyampaikan ide gagasan atau opininya.

Pada prinsipnya teori kognitif Bruner adalah pengembangan dari teori kognitif Jean Piaget dan veruner lebih menekankan bagiaman seorang individu mengeksplorasi potensi yang dimilikinya. Sehingga dari sana terciptalah teori belajar penemuan atau sering disebut sebagai Discovery Learning dimana seorang siswa secara aktif mencari pemecah maslaah melalui 3 tahapan perkembangan kognitif yang tadi sudah kita bahas. Menurut bruner teori belajar Discovery Learning adalah sebuah proses dimana siswa dapat memahami makna, konsep, dan hubungan melaluyi proses intuisi, sampai pada akhirnya dapat menemukan suatu kesimpulan yang disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa.

Adapun tahapan model pembelajaran discovery learning menurut bruner antara lain:

  • Stimulation (dengan memberikan rangsangan atau stimulus), yaitu siswa diberikan pertanyaan dengan tujuan untuk merangsang agar berfikir kritis.
  • Problem statement (mengidentifikasi masalah), siswa diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi suatu masalah yang sesuai dengan materi belajar kemudian memilih dan merumuskan dalam bentuk hipotesa atau jawaban sementara.
  • Data Collection (pengumpulan data), siswa diberikan kesempatan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan masalah untuk membuktikan benar tidaknya hipotesa yang telah dibuat.
  • Data Processing (pengolahan data), yaitu siswa mengolah data yang sudah diperoleh kemudian data tersebut ditafsirkan dengan bimbingan guru.
  • Verification (pembuktian), siswa diberikan kesempatan membuktikan benar tidaknya hipotesis awal dengan pemeriksaan secara cermat, menemukan konsep dan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
  • Generalization (generalisasi), siswa menarik kesimpulan untuk dijadikan prinsip umum yang berlaku untuk semua masalah yang sama atau kejadian dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Dengan belajar bruner berpendapat bahwa belajar akan meningkatkan kemampuan berfikir kritis, bernalar dan melatih ketrampilan kognitif untuk menemukan pemecahan masalah. Selain itu, proses belajar akan lebih bermakna ketika mereka memusatkan perhatiannya dan beran aktif mengidentifikasi sendiri konsep kunci dalam memahami stuktur pengetahuan yang dipelajari. Dalam bukunya yang berjudul "The Relevance Of Education (1971)" bruner menyarankan agar metode belajar discovery learning diterapkan dengan batas tertentu, dimana metode belajar ini hanya diterapkan sampai batas tertentu sesuai dnegan bidang studinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun