Gen Z adalah orang-orang yang lagir antara tahun 1997-2012, individu yang lahir di antara tahun tersebut mengalami transformasi yang sangat signifikan akibat pengaruh globalisasi. Perbuahan ini juga berpengaruh pada budaya menjalin hubungan pada generasi tersebut. Banyak isu- isu yang krusial berkaitan dengan budaya pacarannya. Berikut adalah beberapa dampak utama dari budaya pacaran di era globalisasi bagi Gen Z.
Normalisasi Pacaran
Di era globalisasi, pacaran menjadi hal yang umum dan diterima di kalangan Gen Z, bahkan ada yang menyebutkan 'Iika tidak pacaran tidak keren/gaul' Padahal budaya pacaran tidak diperbolehakan bagi sebagian ajaran agama di Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini di media sosial gempar sekali dengan trend 'pacaran halal' Padahal dalam Islam, hal ini juga dapat dikategorikan zina. Normalisasi pacaran juga menjadi tantangan tersediri bagi para Gen Z. Para Gen Z di buat bingung dengan banyaknya standar-standar yang harus di penuhi agar sesuai dengan apa yang ada di sosial media, dengan standar ini pasangannya bisa dibut dengan green flag atau red flag.
Pengaruh Teknologi dan Media Sosial
Akses informasi yang begitu mudah juga dapat berpengaruh bagi kelangsungan hubungan mereka. Dengan adanya teknologi yang mudah menjadikan generasi ini mudah mendapatakan pasangannya, contohnya melalui aplikasi kencan. Meskipun demikian, mereka tetap mencari kedalaman emosional dalam hubungan.
Kesehatan Mental dan Hubungan
Kesehatan Mental  sangat menjadi isu yang krusial bagi generasi sandwich ini. Generasi sandwich adalah istilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang harus menanggung beban finansial dan perawatan untuk dua generasi, yaitu orang tua dan anak-anak. Penelitian menyebutkan bahwa hampir 75% Gen Z lebih terbuka terhadap para pasangannya dalam membicarakan masalah-masalahnya. Hal ini menunjukkan bahwa generasi ini sangat menghargai dukungan emosional dalam menjalin hubungan.
Risiko Budaya Pacaran Modern
Pengaruh budaya Barat sering kali membawa norma-norma baru yang dapat mengarah pada perilaku berpacaran yang kurang bertanggung jawab. Kasus kehamilan di luar nikah dan perceraian dini sering kali muncul sebagai konsekuensi dari kurangnya pemahaman tentang komitmen dalam hubungan. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk memiliki batasan dan kesadaran akan tanggung jawab dalam berpacaran.
Kesimpulan
Budaya pacaran di era globalisasi memberikan dampak yang kompleks bagi Gen Z. Meskipun mereka menikmati kebebasan dan kesejahteraan dalam menjalin hubungan, tantangan seperti tekanan sosial, kesehatan mental, dan risiko perilaku berpacaran perlu diperhatikan. Generasi ini harus mampu menavigasi dinamika hubungan dengan bijak, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tanggung jawab sosial agar dapat membangun hubungan yang sehat dan bermakna.