Mohon tunggu...
Salsabila Sumpiani
Salsabila Sumpiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

"Tarian adalah puisi yang setiap gerakannya menceritakan kisah. Menari adalah cara kita merayakan kehidupan, mengubah setiap langkah menjadi sukacita dan setiap putaran menjadi kebahagiaan. Jangan biarkan hidup berlalu tanpa merasakan irama dan tarian yang ada di dalamnya."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Tari Tradisional dalam Era Digital: Melestarikan Kearifan Lokal di Dunia Modern

17 Juli 2024   16:10 Diperbarui: 17 Juli 2024   16:24 1917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Salsabila Sumpiani 

Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

(Pendidikan Guru Seni Drama Tari dan Musik)

Salsabila Sumpiani (C2188209027)

Tari tradisional memiliki tempat yang istimewa dalam warisan budaya suatu bangsa. Namun, di era digital yang semakin terhubung ini, keberadaan dan relevansi tari tradisional sering kali dihadang oleh berbagai tantangan. Artikel ini mengupas bagaimana tari tradisional dapat berkembang dan tetap relevan dalam era digital, sambil tetap mempertahankan kearifan lokal yang unik dan berharga.

Pendahuluan

Tari tradisional bukan sekadar seni pertunjukan. Ia mencerminkan sejarah, nilai-nilai budaya, dan identitas suatu masyarakat. Namun, di tengah arus globalisasi dan modernisasi, tari tradisional sering kali menghadapi risiko kehilangan popularitas dan minat, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terpapar dengan budaya pop dan teknologi digital. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana tari tradisional dapat tetap hidup dan beradaptasi dalam era digital, serta pentingnya melestarikan kearifan lokal di tengah arus modernisasi.

Tantangan di Era Digital

Era digital membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat mengonsumsi budaya dan seni. Media sosial, platform video online, dan teknologi digital lainnya memberikan panggung baru bagi ekspresi seni, tetapi juga memperkenalkan tantangan baru bagi tari tradisional. Tantangan tersebut termasuk persaingan dengan konten populer global, minimnya pemahaman dan apresiasi terhadap nilai-nilai budaya dalam tari tradisional, serta sulitnya mempertahankan generasi muda untuk terlibat dalam praktik tari tradisional.

Adaptasi dan Inovasi

Namun, era digital juga memberikan peluang besar untuk mempromosikan dan mempertahankan tari tradisional. Komunitas seni dapat menggunakan media sosial untuk mengajarkan gerakan tari, membagikan kisah dan makna di balik setiap tarian, serta membangun jaringan komunitas yang luas baik di tingkat lokal maupun internasional. Teknologi digital juga memungkinkan dokumentasi yang lebih baik terhadap berbagai tarian tradisional, sehingga mempermudah dalam upaya pelestarian dan penyebaran kekayaan budaya ini kepada generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun