Mohon tunggu...
Salsabila Shafiyah
Salsabila Shafiyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pelajar

Learn to appreciate a process for a change

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesenian Budaya Indonesia Mulai Punah

3 Maret 2021   18:49 Diperbarui: 3 Maret 2021   19:10 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya merupakan aspek atau elemen yang berkenaan bersama budi dan akal manusia. Indonesia memiliki sangat banyak ragam kebudayaan seperti kebudayaan etnik serta ada juga kebudayaan asing yang telah masuk ke Indonesia. Kebudayaan yang kita miliki saat ini harus dijaga dan dilestarikan. Akan tetapi, semakin berkembangnya zaman modern kebudayaan pun sedikit demi sedikit mulai punah.

Budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi sebuah bangsa. Faktor karena kurang adanya generasi atau dari kalangan muda  dan sedikitnya anggaran untuk mempertahankan menjadi salah satu penyebabnya. Kebudayaan yang didalamnya sangat beragam seperti di daerah Jawa Barat atau lebih tepatnya kebudayaan Sunda juga semakin kurang diminati. Maka kita sebagai generasi penerus harus dapat melestarikan kebudayaan yang dimiliki, dibandingkan mempraktikkan adat istiadat dari budaya luar.

Saat ini banyak kebudayaan yang mulai punah seperti Cianjuran, Kacapi Suling, Degung, Rampak Gendang, Jaipongan, Wayang Golek, Bajidoran, Sisingaan, Kuda Renggong, Tarawangsa. Selain itu ada pula kesenian lain yang telah dikembangkan dan menjadi salah satu tempat wisata yang kerap dikunjungi oleh wisatawan mancanegara yakni Saung Angklung Udjo.

Tempat kesenian Saung Angklung Udjo ini sangat bermanfaat bagi banyak orang. Tidak hanya orang lokal saja yang dapat menikmatinya, tetapi orang mancanegara pun berdatangan untuk menyaksikan acara dan mencoba beberapa kesenian tradisional yang disediakan disana.

Akhir-akhir ini semenjak terjadinya pandemi Covid-19 yang berdampak pada semua orang dan bidang perekonomian yang ada. Saung Angklung Udjo pun merasakan dampak dari pandemi ini. "Bahkan tamunya pernah ibu, bapak, dan anak kecil tiga orang, kemudian pemain 30 orang," kata Taufik. Dalam waktu satu pekan pengunjung yang ada mungkin hanya 20 orang saja.

Menurut direktur utama yaitu Taufik, bahwa saat ini merupakan kondisi yang paling buruk yang pernah dialami Saung Angklung Udjo sejak berdiri beberapa tahun silam. Mungkin Saung Angklung Udjo teramcam gulung tikar sejak pandemi Covid-19 pada bulan Maret 2020.

Dengan adanya kondisi ini, kita sudah seharusnya menjaga dan melestarikan semua kebudayaan serta kesenian yang ada. Agar generasi muda selanjutnya daoat merasakan dan mengetahui betapa banyaknya budaya Indonesia yang dimiliki sejak lama hingga sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun