Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada 11 Februari 2022. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka terdapat kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). P5 adalah salah satu upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Implementasi P5 ini merupakan inovasi yang menarik karena penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran, melainkan terintegrasi pada setiap alokasi jam mata pelajaran. P5 juga dapat menjadi sarana untuk mencapai pelajar yang berprofil Pelajar Pancasila. Hal ini dikarenakan kegiatan P5 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan belajar dari lingkungan sekitar. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, satuan pendidikan diberikan fleksibilitas untuk memilih setiap fase sesuai ketentuan, yakni Tingkat Sekolah Menengah Atas wajib menyelesaikan minimal 3 tema dalam satu fase. SMA Negeri 1 Tumpang merupakan salah satu sekolah menengah atas yang menerapkan Kurikulum Merdeka, akan tetapi hanya diperuntukkan untuk kelas X. Oleh sebab itu, seluruh kegiatan P5 ini hanya dilaksanakan oleh para peserta didik kelas X.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 1 Tumpang diawali dengan tema pertama yaitu Sampahku Tanggung Jawabku. Tema pertama ini memiliki tujuan untuk melatih para peserta didik agar selalu peduli terhadap lingkungan, tak hanya lingkungan sekolah tetapi juga lingkungan sekitarnya. Dalam pelaksanaannya, pada tanggal 2 Agustus 2022 para peserta didik tempat pembuangan sampah di wilayah sekitar SMA Negeri 1 Tumpang yakni tempat pembuangan sementara (TPS) di Kebonsari Tumpang dan tempat pembuangan akhir (TPA) di Paras Poncokusumo. Disana para peserta didik belajar banyak hal terkait memilah sampah dan mengelola sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Selain kegiatan kunjungan ke TPS maupun TPA sekitar wilayah SMA Negeri 1 Tumpang, puncak kegiatan P5 tema pertama ini adalah pameran dari hasil pengolahan sampah. Kegiatan pameran ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 Oktober 2022 di Aula Wisnuwardhana dengan menampilkan berbagai benda bermanfaat yang terbuat dari bahan bekas.
Setelah berhasil melaksanakan kegiatan P5 tema pertama, SMA Negeri 1 Tumpang kembali melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema kedua yakni “Kearifan Lokal”. Kegiatan Pagelaran P5 ini dilaksanakan di Lapangan Basket SMA Negeri 1 Tumpang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari berturut-turut yakni mulai pada tanggal 22-23 Februari 2023 dalam bentuk Pagelaran P5 dengan tema "Malang Tempo Doeloe" sebagai bentuk pelestarian budaya khususnya budaya Malangan sesuai dengan tema tulisan pada acara pagelaran P5 yaitu “Rum Kuncaraning Bangsa Dumunung Haneng Luhuring Budaya” yang artinya harum dan tingginya derajat suatu bangsa terletak pada budayanya. Disisi lain, tema juga tersebut menghadirkan suasana Malang pada zaman dulu yang dibumbui dengan budaya daerah yang khas.
Rangkaian acara dalam kegiatan Pagelaran P5 ini diawali dengan penyambutan para tamu terhormat yang menghadiri acara tersebut, yakni Camat Tumpang, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, para dewan guru, dan Mahasiswa Asistensi Mengajar diiringi dengan “Tari Beskalan Putri” yang sudah sangat popular untuk menjadi tari pembuka dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di daerah Malang. Pagelaran P5 ini kemudian dibuka oleh Kepala SMA Negeri 1 Tumpang, Bapak Drs. Teguh Pramono, M.Pd ditandai dengan pemukulan gong. Acara dilanjutkan dengan mars P5 dan ikrar P5 oleh perwakilan siswa-siswi kelas X.
Acara inti di hari pertama dimulai dengan penampilan berbagai kesenian daerah yang sangat unik seperti (Upacara Adat Temu Manten) oleh kelas X-1, (Tari Kolosal Ramayana) oleh kelas X-4, (Tari Massal Bapang) oleh kelas X-9, (Ludruk Klenting Kuning) oleh kelas X-7, dan (Ludruk Sangkuriang Gagal Rabi) oleh kelas X-5. Acara inti di hari pertama sangat meriah, hal ini dibuktikan dengan penampilan mencuri perhatian yakni Tari Kolosal Ramayana dari kelas X-4 yang menceritakan kisah tentang usaha Rama dalam menyelamatkan Shinta yang diculik oleh Rahwana. Meskipun cerita Ramayana sudah cukup terkenal, tetapi para hadirin sangat menikmati penampilan tersebut.
Acara inti di hari kedua disambung dengan penampilan-penampilan lain yang tidak kalah menarik yakni (Upacara Adat Tedhak Siten) oleh kelas X-12, (Upacara Adat Mitoni atau Upacara Ritual Tujuh Bulanan) oleh kelas X-6, (Tari Kolosal Legenda Gunung Kelud) oleh kelas X-3, (Tari Kolosal Wayang Topeng Panji Reni) oleh kelas X-11, (Tari Massal Grebeg Sabrang) oleh kelas X-8, dan (Ludruk Joko Kendhil) oleh kelas X-10. Acara di hari kedua juga tak kalah menarik dan berkesan. Hal ini dibuktikan pada salah satu upacara adat yakni Mitoni atau Ritual Tujuh Bulanan oleh kelas X-1 yang mana para peserta didik telah menampikan upacara tersebut dengan sangat nyata mulai dari pranatacara dan tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik, teratur dan sesuai dengan adat sehingga para hadirin sangat kagum melihatnya. Uniknya, selurub penampilan dari para peserta didik kelas X dalam pagelaran P5 telah mempersiapkan pagelaran P5 ini dengan sangat maksimal dan matang, mulai dari pembuatan properti, riasan/make up, latihan rutin, maupun belajar dari para ahli, dan sebagainya. Kegiatan tersebut dapat mengedukasikan siswa untuk melestarikan budaya daerah dan meningkatkan rasa nasionalisme sebagai seorang pelajar Pancasila.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam dua hari tersebut sangatlah meriah, terlebih lagi pada juga terdapat bazar makanan dan minuman tradisional zaman dulu yang saat ini jarang ditemui seperti jajanan klepon, sinom, rujak gobet, nagasari, jamu beras kencur, arbanat, dan sebagainya dengan konsep bazar yang menarik dan cocok untuk digunakan berswafoto yang tentunya konsep bazarnya sesuai dengan tema yang diangkat yakni kearifan lokal dan Malang Tempo Doeloe. Untuk harga makanan dan minumannya juga cukup terjangkau dan ramah untuk kantong pelajar.