Temanggung- Melihat potensi yang ada di Desa Rejosari yaitu salak pondoh, saya berinovasi untuk melakukan pelatihan kepada masyarakat desa dengan memanfaatkan limbah kulit salak yang dapat diolah menjadi teh herbal yang kaya akan manfaat . Sebagian besar masyarakat Desa Rejosari belum mengetahui besarnya manfaat kulit salak bagi kesehatan, sehingga warga langsung menjual hasil panen salak ke pasar.
Saat Pandemi Covid-19 nasib petani salak khususnya petani salak di Rejosari, Temanggung mengalami penurunan pendapatan. Diharapkannya pelatihan ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya kelompok tani di Desa Rejosari .
Kulit salak yang dibuang begitu saja, ternyata dapat diolah sebagai teh herbal, tak banyak yang tahu bahwa kulit salak tersebut sebenarnya punya manfaat kesehatan.
Berbagai literatur menyebutkan kulit salak mengandung antioksidan yang tinggi . Zat bioaktif seperti flavonoid, fenolik, zat aktif lainnya yang mampu mencegah diabetes dan mampu menurunkan kadar gula darah.
"Proses produksi teh ini dilakukan dengan tahapan pembersihan bahan, pengeringan menggunakan oven, dan kemudian dikemas dalam kemasan teh kantong celup"
Selain memberikan pelatihan proses produksi, masyarakat juga diberikan arahan dengan pelatihan cara pembuatan label produk , pentingnya pengemasan produk, hingga pemberian label halal untuk menarik pembeli.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI