Wonorejo-Minggu kemarin (17/07/2022) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang Tahun 2022 melakukan salah satu program kerja yaitu 'Reboisasi dalam Pemeliharan Lingkungan Desa Wonorejo'. Tepatnya di Dusun Banyol Daerah Alas Pusung, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Program kerja reboisasi dilaksanakan atas dasar observasi serta keluhan warga mengenai bencana alam seperti tanah longsor dan hutan gundul. Â Reboisasi sendiri merupakan kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong. Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi, mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, serta dimanfaatkan hasil dari reboisasi terutama buah. Kegiatan reboisasi disamping bertujuan sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa KKN untuk masyarakat Desa Wonorejo juga untuk mengubah pola pikir masyarakat Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang tentang pentingnya tanaman sebagai pencegahan bencana tanah longsor serta daerah resapan air, serta memanfaatkan hutan disekitar lereng bukit yang masih gundul untuk dilakukan penghijauan. "Pada Tahun 2015, pernah terjadi kekeringan hingga banyak mendapat bantuan air bersih dari UPT DLH Singosari", ucap Pak Halim selaku Sekretaris Desa. "Di Dusun Banyol daerah pusung ini sering terjadi tanah longsor dan kekeringan", sanggah Pak RT 18 Dusun Banyol, Pak Pariyo. Bibit diperoleh dari pengajuan kepada pihak Perum Perhutani dan disetujui oleh Perum Perhutani di daerah Pare, Kediri kemudian pada Selasa, 12 Juli 2022 beberapa mahasiswa KKN UM melakukan pengambilan bibit di Pare, Kediri. Berbagai jenis bibit yang digunakan reboisasi diantaranya Beringin, Mahoni, Sengon dan tanaman buah lainnya.Â
 Kegiatan reboisasi dimulai pukul 07.00 WIB setelah melakukan bersih-bersih di Dusun Banyol yang dihadiri oleh beberapa perangkat desa diantaranya Pak Halim selaku Sekretaris Desa, Pak Feri sebagai Kepala Dusun Banyol. Kegiatan diawali dengan melakukan pengarahan kepada pihak yang ikut serta mengenai cara penanaman kembali yang baik dan benar agar tumbuh secara sempurna. Berikut tata caranya: pertama-tama menggalih tanah sebesar dua kali ukuran bibit, lalu merekatkan tanah bibit pada polybag, kemudian melepas polybag dan ditanam secara langsung. Hal itu dimaksudkan agar akar dapat tumbuh melebar dan berkembang dengan baik. Waktu dan penempatan lokasi penanaman bibit dibagi menjadi dua, antara lain hari pertama dilakukan penanaman bibit jenis kayu-kayuan seperti beringin, mahoni, sengon di sekitar lereng alas pusung, hari kedua penanaman bibit jenis buah-buahan seperti mangga, alpukat, durian dll ditanam di daerah pusung. Setelah melakukan penanaman, tidak lupa kita juga melakukan perawatan tanamannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H