Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pengabdian masyarakat berupa program integrasi pengelolaan sampah dan teknologi aquaponik.
Kegiatan ini dilatarbelakangi dengan lokasi pengabdian di RW 03 Kelurahan Gadingkasri sebagai kelurahan yang berada di daerah perkotaan yang dekat dengan kampus-kampus besar. Lokasinya yang stategis menjadikan tingginya jumlah mahasiswa yang tinggal di indekos serta adanya pasar yang turut menyumbang sampah. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kebutuhan akan program yang lebih efektif dalam pengelolaan sampah organik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Â
Melalui kolaborasi antara budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) untuk mengolah sampah organik dan sistem aquaponik bertenaga solar cell, kegiatan ini memperlihatkan bagaimana teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, program ini juga menghasilkan produk pertanian segar yang bebas pestisida.
"Inovasi yang diusulkan menarik, namun budidaya BSF cukup sulit dikembangkan di sini karena butuh pengelola rutin yang mampu mengawasi budidaya setiap hari", ujar salah satu warga
Sebagai alternatif, tim pengabdian masyarakat bekerja sama dengan tim Green Campus UM yang bergerak di bidang budidaya maggot atau Vermi Magotto Farm untuk melakukan sosialisasi kepada tim pengabdian masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan ilmu baru kepada tim pengabdian masyarakat serta membantu menyebarkan pengetahuan tentang potensi budidaya maggot BSF kepada masyarakat luas.
Di sisi lain, program pengembangan aquaponik bertenaga solar cell telah berhasil dengan baik dengan menghasilkan alat yang mampu bekerja sebagai media ternak lele sekaligus media tanam. Alat ini diserahkan kepada  warga RW 03 Gadingkasri untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal. Aquaponik ini sudah terintegrasi dengan sel surya, sehingga kebutuhan listrik untuk pompa akan selalu tercukupi dan tidak lagi membutuhkan listrik konvensional sebagai energinya.
Melalui program pengabdian ini, mahasiswa UM berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk mulai melihat sampah sebagai sumber daya yang bernilai, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H