Mohon tunggu...
SALSABILA RENHOAT
SALSABILA RENHOAT Mohon Tunggu... Mahasiswa - kegagalan adalah awal dari kesuksesan

percayalah bahwa hari esok akan selalu ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehidupan di Pesantren

26 Oktober 2021   10:30 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamualaikum wr.wb

Halo, Nama Aku Salsabila Renhoat 2017 lalu saat itu umurku 15 tahun dimana aku baru saja lulus MTS di kampungku halamnku,dan ingin lanjutkan sekola kejenjang SMA . Sebelum itu kedua orang tua ku sudah memutuskan nantinya aku akan di sekolahkan dikampunngku saja, namun entah mengapa tibah-tibah saja mereka berubah fikirana mereka berniat menyokolahkan ku dipesantren jadi aku akan mondok awalnya aku menolak namun setelah dinasehatin aku pun menuruti kemauan kedua orang tuaku untuk mondok jadi anak santiri di pesantren.

sekilas itulah ceritah awal mulah aku masuk pesantren kemudian pada tanggal 3  juli 2017 unutk kedua kalinya akau diantar ke pesantren karna sebelumya aku sudah perna ke pesantren hanya  untuk mendaftar untuk yang kedua kalinya ini Aku  akan mondok dan belajar di sana sebelumnya nama pesantren tempat saya mondok adalah pesantren Al iklas (moderen)  pasentren ini udah berdiri sejak tahun 2001 lalu yang memuat sekolah SMA dan juga SMP ada putra dan juga putri. Disana aku monodok baraneng saudara sepupuh yang memang dari SMP udah mondok disana, 

Aku  belajar banyak sekali hal-hal berharga mulai dari disipli, jujur kebersaman dan harus sabar.dari kebiasan biasahku yang hanya santai disini aku harus belajar ful waktu istirahat juga sedikit belajar membagi waktu, dan disiplin bangung tenga malam nahan ngantuk buat sholat malam terus lanjut ngaji sampai sholat subuh kemudian bergegas lagi kesekolah waktu yang sangat padat bukan.

belum lagi kalau misalnya terlambat harus siap dihukum intinya butuh perjuangan kalau ditanya perna kepikiran buat berhenti saja perna aku perna berada di titik itu namun ada sesatuh yang membuat aku tetap gigih setiap kali aku memikirkan untuk pindah sekolah saja aku selalu membayangkan seneyuman kedua orang tuaku ketika mengantarkanku kegerbang pesantren senyuman mereka yang begitu menaru harapan padaku yang membuat aku tidak tegah unuk mengecewahkan mereka.

banyak sekali pengalama unuik,lucuh, menyenagkan, memaluakan, dan sedih yang Aku dapatkan disana sala satunya dengam bisah mengikuti acarah tahunan yang selalu di gelar di pondok yaitu Khatam Al qur'an dimana pesertanyah di seleksi dari setaip angkatan mulai dari SMP sapai SMA dan nantinya yang terpilih hanya 20 pesertah bersyukur sekali waktu itu bisah kepilih menjadi peserta khatam meskipun begitu ternya sulit lagi untuk persiapannya kami dilatih untuk mengaji dengan tartil dalam jaka waktu 3 bulan sebelum menujuh ke acaranya. dan Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan dan itu  pengalaman yang sangat menyenangkan 

pengalam terlucu sekaligus memalukan iyalah aku pernah di hukum dari kaka pengurus karna aku sering sekali telat bangun subuh jadi waktu itu aku sama teman teman sekamraku tidurnya larut diatas  jam 10 jadi kami semuaa  kena hukuman karna telat bangun kami disuruh lari cukup jauh  tampa sendal sambil bawah bantal di taru ke kepala sambil makai mukena  dan itu di saksikan seluruh santri wah malunya itu gak kebayang sampai ke sekolah gak sangup angkat muka tapi setalah diingat kembali ternyata lucuh juga setelah waktu itu kami semua kapok dan tidak mau mengulanginya lagi.dan masi bayak lagi pengalaman berharga lainya. 

jadi anak santri itu banyak sekali suka dukanya mulai dari telat kiriman, gak punya uang, kunjungan orang tua jarang, tugas juga banyak, terus resiko kena hukuman, mana makanan dapurnya juga membosankan jarang maknan enak, liburan pun jarang, dan masi banyak lagi namun terlepas dari semua itu banyak pelajaran berharga yang Aku petik dari situ Aku jadi lebih mandiri, belajar menerima apaadnya dan lebih sabar menghadapi keadaan.

terimakasi sekian cerita pendek mengenai kehidupan pesantren fersi saya semoga teman teman suka terimkasi juga buat yang udah mau baca semoga bisah memotivasi kalian 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun