Di era digital saat ini, teknologi informasi merupakan makanan sehari-hari bagi anak muda yang tidak dapat ter-lepaskan dari mereka. Dengan adanya teknologi informasi saat ini, kita dapat dengan mudah mengakses informasi yang tak terbatas dari seluruh dunia. Sehingga memungkinkan kita untuk dapat lebih memahami isu dunia serta meningkatkan kesadaran global.
Kemudahan dalam mengakses informasi seperti ini tentunya dapat memengaruhi pemahaman dan pandangan anak muda terhadap konflik berkepanjangan yang sedang terjadi antara Palestina dan Israel. Pengaruh teknologi informasi dalam meningkatkan empati anak muda terhadap penderitaan yang sedang terjadi di Palestina menjadi semakin penting. Karena anak muda saat ini tidak lagi hanya mengandalkan informasi dari media arus utama (media berita massa) namun mereka juga mencari informasi dari berbagai sumber yang lebih luas dan beragam seperti blog, vlog, dan media sosial.
Dengan adanya teknologi informasi seperti media sosial, dapat memberikan tempat untuk warga Palestina menyuarakan apa yang sedang terjadi agar seluruh dunia tahu penderitaan yang mereka alami. Seperti informasi-informasi terkait serangan Israel terhadap Palestina khususnya di kota Rafah yang kini menjadi satu-satunya area yang menampung jutaan warga Palestina dan bahkan menyerang kamp pengungsian di Rafah menimbulkan empati dari anak muda serta kecaman terhadap tindakan genosida yang dilakukan Israel.
Dengan adanya tempat diskusi dan pertukaran informasi terkait isu Palestina yang diberikan oleh media sosial, tak jarang melalui media sosial anak muda memberikan aksi dan dukungan secara terang-terangan dengan berbagai unggahan dan tagar bertuliskan "all eyes on rafah" dan "free Palestina" melalui akun media sosial pribadi mereka seperti instagram, tik tok dan twitter, dan membuka donasi untuk disumbangkan ke Palestina serta melakukan kampanye "boikot" terhadap produk-produk pro zionis. Tentunya aksi-aksi yang dilakukan anak muda ini dapat meningkatkan empati dan rasa kemanusian anak muda terhadap konflik yang sedang terjadi di Palestina.
Tentu dalam penggunaan teknologi informasi seperti media sosial, anak muda harus memiliki keterampilan dalam berpikir kritis serta mengevaluasi terlebih dahulu informasi yang mereka per-oleh. Anak muda dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam dan empati yang autentik terhadap isu Palestina jika mereka memiliki kemampuan memahami konteks dengan tepat.
Oleh karena itu, pengaruh teknologi informasi terutama melalui media sosial dalam meningkatkan empati anak muda terhadap Palestina memainkan peran yang penting. dengan penggunaan teknologi informasi yang bijak, kritis dan bertanggung jawab anak muda dapat berperan penting dalam memberikan dukungan atas kemerdekaan Palestina. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H