Saat hati dirundung duka, apapun yang terasa nikmat akan hilang seketika. Coklat yang terasa begitu nikmatnya, tiba-tiba mencekat dikerongkongan. Sepertinya anda sedang dirundung gundah alias galau. Perasaan ini sangat rentan sekali terjadi di usia remaja.
Saat ini istilah galau semakin populer saja. Tak tahu kenapa istilah yang ramai berkicau ditelinga para pemuda ini begitu mudahnya diucapkan dan menjadi trending topics yang hangat diperbincangkan. Mungkinkah galau itu sama dengan stres. Tetapi banyak remaja yang beranggapan bahwa galau adalah perasaan gundah gulana sehingga bisa menyebabkan perasaan melankolis yang akhirnya bisa menyebabkan stres.
Berdasar pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, galau adalah galau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran); ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau. Oleh karena itu, perasaan galau ini sepertinya harus ditinggalkan dan segera dihapus dari memori kita.Segala perasaan sedih, risau dan sakit hati atau lebih dipopulerkan dengan istilah galau ini ternyata lebih berkonotasi negatif. Jika terlalu menyelami dan mendalami perasaan ini maka kegalauan yang menjadi –jadi bisa menyebabkan desperate tingkat tinggi.
Seperti halnya menghapus virus yang menyerang komputer kita, maka virus galau harus diberikan anti virus yang manjur sehingga tak akan sampai hati mengganggu file yang ada dalam tubuh kita. Salah satunya dengan selalu berfikir positif dan berprasangka baik atas yang terjadi. Yakinilah bahwa apapun yang terjadi dalam diri kita ada hikmah yang tersimpan di dalamnya. Selanjutnya, semakin dekatlah dengan Tuhan. Hidup ini masih banyak hal yang harus diperjuangkan, jangan biarkan galau yang hanya mengganggu ritme hidup merenggut semua kebahagianmu. So katakan say no untuk galau yang negatif dan say yes pada galau yang positif. Ayo arahkan galaumu menjadi galau positif. Peka lah terhadap lingkungan sekitar. Dan galaulah untuk hal-hal yang perlu untuk segera disolusikan. Bukankah sampah yang menumpuk atau pergaulan remaja yang sudah melampaui batas, perlu digalaukan. Ehmmm,...mari galakkan penggalauan positif masal.
sumber : my writing project which has been published at Shvoong...dengan sedikit perubahan ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H