Mohon tunggu...
Salsabila LuluAulia
Salsabila LuluAulia Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Pribadi

Ayo Menulis!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perilaku Konsumen dalam Melakukan Pembelian Produk Melalui Aplikasi GoFood pada Masa Pandemi Covid-19

13 November 2021   07:05 Diperbarui: 13 November 2021   07:44 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Penulis: Salsabila Lulu Aulia, Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2019 FISIP UNTIRTA

          Kemunculan Covid-19 (Corona Virus Deasese 2019) yang merupakan sebuah pandemi di Indonesia maupun dunia, memberikan pengaruh besar pada perilaku masyarakat. Pada saat pandemi covid-19, hampir seluruh kegiatan masyarakat termasuk kegiatan bisnis beralih dari sistem offline menjadi sistem online. Hal tersebut dikarenakan anjuran pemerintah dan lembaga WHO yang mengharuskan masyarakat untuk beraktivitas di rumah saja, agar dapat mengurangi penyebaran virus covid-19. Termasuk pergeseran perilaku konsumsi masyarakat yang otomatis berimbas pada daya beli konsumen.

           Menurut Sciffman dan Winsenblit (2015) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang tindakan konsumen selama mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, membuang produk dan jasa yang mereka harapkan akan kebutuhan mereka. Sedangkan menurut Setiadi (2019) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Kedua definisi tersebut menjelaskan tentang bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk menghabiskan sumber daya yang tersedia dalam produk barang atau jasa yang didapatkan dari pasar.

            Aktivitas bisnis yang dapat menjadi satu-satunya pilihan terbaik di masa pandemi saat ini adalah dengan mengadaptasi sistem jual-beli online atau lebih popular dengan istilah belanja online. Belanja Online merupakan aktivitas belanja yang dilakukan melalui media online, seperti situs-situs web, e-commerce, media sosial, maupun m-commerce (Harahap, 2018).

            Seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah aplikasi jasa berbasis online yang merupakan perpaduan fungsi antara layanan jasa antar makanan (delivery service) dengan komunikasi cepat melalui smartphone. Aplikasi tersebut merupakan penyedia jasa transportasi online dengan fitur jasa antar makanan bernama GoFood yang tersedia pada aplikasi Gojek. Gojek sendiri merupakan perusahaan jasa transportasi online terbesar pertama di Indonesia yang didirikan oleh Nadiem Makarim pada tahun 2010. Kepopuleran fitur GoFood semakin merebak ketika seiring dengan berjalannya waktu. Ditambah dengan adanya pandemic covid-19 yang menyebabkan aktivitas fisik masyarakat dibatasi, alhasil fitur GoFood ini menjadi semakin populer di kalangan masyarakat.

            Belanja Online melalui aplikasi transportasi online sendiri didorong oleh beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelian (Dewi, 2019), diantaranya: (1) Faktor Sosial, merupakan faktor eksternal seperti budaya, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga. (2) Faktor Personal, merupakan faktor internal yang terdiri dari persepsi, pembelajaran, motif, kepribadian, sikap serta memori. (3) Faktor Bauran Pemasaran, merupakan faktor yang berasal dari kendali pemasar untuk mempengaruhi konsumen, yang meliputi produk, harga, promosi, distribusi, manusia, dan proses.

           Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang dalam berbelanja online (Harahap, 2018) diantaranya: (1) Kenyamanan, meminimalisir interaksi tatap muka antara konsumen dan pemasar, merupakan salah satu faktor yang sangat dipertimbangkan konsumen terutama pada masa pandemi covid-19. (2) Kelengkapan informasi, pemasar dituntut untuk memberikan deskripsi produk yang dipasarkan selengkap-lengkapnya secara tertulis sehingga konsumen dapat mudah memahami informasi produk dengan baik, fitur chat juga turut menjadi sarana bagi konsumen untuk mendapatkan informasi lebih detail dari pemasar secara langsung terkait produk yang ada di pasaran. (3) Kepercayaan konsumen, fitur review dan rating produk merupakan faktor yang cukup signifikan bagi konsumen dalam memutuskan pembelian produk, semakin bagus review dan rating sebuah produk maka semakin besar kemungkinan konsumen melakukan pembelian, hasil rating dan review konsumen juga dijadikan sebagai bahan evaluasi pemasar untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produknya. (4) Efisiensi waktu dan biaya, sebagian besar aplikasi belanja online beroperasi selama 24 jam, sehingga konsumen dapat melakukan belanja online tanpa khawatir mengenai waktu, kemudahan berbelanja online yang dapat dilakukan di mana saja pun merupakan salah satu cara konsumen untuk menghemat biaya transportasi yang dapat dikeluarkan saat berbelanja secara offline.

            Perlu diketahui bahwa dalam melakukan pembelian, terdapat proses pengambilan keputusan pembelian dan dilakukan oleh konsumen. Beberapa tahapan tersebut meliputi: (1) pengenalan masalah, (2) mencari alternatif solusi, (3) mengevaluasi masing-masing alternatif solusi, (4) pembelian, dan (5) pemanfaatan produk dan evaluasi ulang terhadap alternatif yang dipilih. (Mowen dan Minor, 2001)

            Berbelanja makanana secara online merupakan fenomena yang sudah ada sejak lama bahkan sebelum kemunculan pandemi covid-19. Namun adanya kondisi tersebut mengakibatkan aktivitas belanja secara online menjadi lebih intens khususnya bagi anak muda yang menyukai hal-hal praktis dan efisien. Hal ini juga didukung oleh adanya kontribusi pemasar dan layanan online dalam menawarkan kemudahan berbelanja melalui aplikasi yang serba cepat dan mudah. Belanja makanan secara online melalui fitur GoFood sendiri merupakan salah satu pilihan masyarakat agar lebih mudah menjaga serta tetap patuh terhadap kebijakan pemerintah untuk tetap meminimalisir aktivitas fisik di luar ruangan.

           Terdapat beberapa alasan atau faktor pendorong konsumen dalam melakukan pembelian produk makanan melalui aplikasi GoFood pada saat Pandemi Covid-19, yaitu aplikasi atau layanan GoFood dapat diakses di mana saja dan kapan saja sehingga aktivitas fisik di luar ruangan dapat diminimalisir. Pelayanan melalui GoFood memungkinkan terjadinya transaksi belanja makanan secara online dalam segala kondisi, baik dalam ketatnya peraturan yang diberlakukan pemerintah maupun kondisi alam yang tidak menentu. Beralihnya aktivitas belanja menjadi online juga memberikan dampak bagi para pedagang untuk bermitra dengan GoFood untuk memasarkan produk makanannya secara online, sehingga konsumen dapat memilih menu atau variasi makananan yang beragam di rumahnya masing-masing tanpa harus terburu-buru. Konsumen yang memiliki masalah pribadi seperti tidak dapat memasak makanan pada kondisi tertentu atau transpotasi pribadi yang tidak memadai juga merupakan hal yang sangat dipertimbangkan konsumen dalam memutuskan pembelian makanan melalui layanan GoFood. Yang terakhir yaitu adanya promo-promo menarik yang diberikan aplikasi Gojek untuk merangsang konsumen melakukan pembelian.

            Alasan-alasan tersebut mendorong konsumen melakukan pembelian melalui layanan GoFood memperlihatkan adanya peningkatan penggunaan aplikasi layanan jasa antar makanan secara online pada masa pandemi covid-19. Layanan yang diberikan oleh GoFood sangat berguna bagi konsumen yang menginginkan rasa aman dalam menghindari kondisi darurat seperti pandemi covid-19 ini. Dengan adanya kondisi tersebut, diharapkan dapat merubah atau meingkatkan minat masyarakat untuk mulai menggunakan layanan jasa seperti GoFood dan layanan serupa lainnya, untuk meningkatkan keefektifan dan keefisienan dalam melakukan kegiatan bisnis baik dalam masa pandemi covid-19 maupun tidak dalam kondisi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun