Sehingga walaupun rezim al-Assad hingga saat ini masih memimpin di Suriah diharapkan dengan berbagai protes dan serangan yang ada dapat menjadi sebuah refleksi bagi rezim tersebut untuk menciptakan kebijakan-kebijakan baru yang bersifat memberi kebebasan dan hak bersuara bagi masyarakatnya
Hadirnya Rusia dan AS dalam merespon konflik Suriah menciptakan sebuah keseimbangan dalam dunia internasional. Dengan perginya Rusia dari konflik tersebut hanya akan memperbesar hegemoni AS di wilayah Timur Tengah atau bahkan di seluruh dunia, hingga akhirnya dapat melahirkan satu pusat kekuasaan besar yang mengerikkan. Dengan perginya AS dari konflik tersebut juga hanya akan membuat rezim pemerintahan bertindak seenaknya sendiri.
 Dan dengan hadirnya AS dalam menyuarakan isu kemanusiaan yang terjadi dapat menciptakan rasa simpati dari masyarakat internasional serta kesadaran untuk meraih haknya sebagai warga negara terlepas dari kepentingan politik serta ekonomi yang berperan dibalik masing-masing aktor.
ReferensiÂ
Adhyatmika Nandanaardi Dhwani. "Kebijakan Luar Negeri Rusia Terhadap Suriah Dalam Konflik Suriah Tahun 2011-2012". Jurnal Analisis Hubungan Internasional. Vol. 3 No.1. hal 149-152.
Bahar Zulman. "Dukungan Amerika Serikat Terhadap Kelompok Oposisi
Dian Nursita Rizki dan Surwandono. "Gagasan Democratic Peace Dalam Politik Luar Negeri Amerika Serikat". Islamic World and Politics. Vol.1 No.1. hal 30-31.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H