Mohon tunggu...
salsabila khairatun hisan
salsabila khairatun hisan Mohon Tunggu... Lainnya - Mhasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA semester 2 dengaan program studi Jurnalistik

Nama saya Salsabila Khairatun Hisan biasa dipanggil caca mempunyai hobi berenang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Retorika Dakwah dan Dakwah Retorika

25 Juni 2024   17:20 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditulis Oleh Syamsul Yakin ( Dosen Retorika UIN JAKARTA ) dan Salsabila Khairatun Hisan ( Mahasiswa Jurnalsitik UIN Jakarta )

Ungkapan dakwah digunakan sedemikian rupa sehingga pesan dakwah yang disampaikan benar-benar atraktif, atraktif, dan estetis. Intinya retorika diperlukan dalam dakwah sebagai seni berkomunikasi secara verbal dan non-verbal. Dakwah tanpa hiasan ibarat sayur tanpa garam, tenang dan damai.

Apalagi retorika dakwah digunakan agar isi wacana mempunyai bobot. Pasalnya, retorika mengatakan pesan yang disampaikan harus dalam bahasa baku, berdasarkan fakta dan penelitian. Wacananya mirip dengan Madou yang semakin rasional dan kritis.

Selain itu metafora dakwah digunakan agar pesan dakwah lebih informatif, persuasif dan menghibur. Karena ketiga pencapaian tersebut merupakan tujuan metaforis. Padahal, dengan cara ini pesan-pesan dakwah seperti transmisi iman, syariah, dan akhlak akan diterima dan dipahami oleh Mad'u. Karena sepertinya Mad'u sedang disuguhi makanan lengkap.

Yang tak kalah penting, metafora khotbah digunakan agar para pengkhotbah dapat menggunakan pathios, logos, dan ethos dalam khotbahnya. Inilah tiga metafora yang diperkenalkan oleh Aristoteles. Ketiga bentuk metafora ini meningkatkan efektifitas khatib dan memberikan efek positif terhadap reaksi khalayak mad'u. Nampaknya setiap medium pasti diiringi dengan pathos, logos, ethos

Vulgaritas dakwah dinilai digunakan karena berlaku pada khalayak mad'u yang berkembang menjadi mad'u online. Untuk menjangkau mereka, metafora memperkenalkan komunikasi nonverbal, yakni berdakwah melalui perangkat digital.Dalam komunikasi nonverbal, pengkhotbah dapat menggunakan gerakan tubuh dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan secara tatap muka dan online.

Terakhir, metafora khotbah dianggap dapat diterapkan karena memperhitungkan bahwa khotbah melibatkan melakukannya dengan cara yang berbeda. Secara metafora, ada lima part of Speech yang dapat digunakan dalam pelayanan. Pertama, apa yang mereka lihat atau lakukan. 

Kedua, persiapan atau dispositio. Ketiga, cara atau ucapan. Keempat, ingatan atau memory. Kelima, lahir atau pronuntio. Dalam ilmu dakwah, kelima metode dakwah ini disebut dengan metode dakwah.

Apalagi dakwah retoris dipahami sebagai dakwah yang isinya hanya retorika. Dakwah retoris dikhususkan untuk tujuan tertentu, seperti prestasi politik, prestasi ekonomi, dan prestise sosial. Dakwah retoris lebih merupakan alat yang digunakan di tengah gaya berbicara yang memukau.

Oleh karena itu, dakwah retoris harus ditinggalkan karena beberapa alasan. Pertama, dakwah merupakan amanah yang dibangun dari surga.Banyak ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi yang dapat dikutip untuk menjelaskan hal ini. Menjadikan dakwah sekedar retorika menyebabkan dakwah kehilangan semangatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun