DISUSUN OLEH:
SALSABILAH
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
    Pemecahan masalah problem solving dapat didefenisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan.Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making) yang didefe-nisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia. Pengambilan keputusan yang tidak tepat akan mempengaruhi kualitas hasil pemecahan masalah yang dilakukan.
Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah keterampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam aspek kehidupannya.Akan tetapi, keterampilan ini menjadi lebih penting lagi perannya, bila dikaitkan dengan posisi seorang pemimpin yang melaksanakan tugas-tugas kepemim-pinannya dalam suatu organisasi. Pimpinan yang mampu menyelesaikan masalah organisasinya dengan tepat dan benar,dipastikan akan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk memperlancar kepemimpinannya.
Beragam teori tentang pemecahan masalah telah dihasilkan oleh banyak pakar dan ahli manajemen. Akan tetapi, dari sederetan teori tersebut, metode pemecahan masalah secara analitis dipandang sebagai teori yang mempanuntuk beragam kondisi dan suasana organisasi. Metode ini adalah salah satu pendekatan pemecahan masalah yang sering dilakukan, serta bisa meningkat-kan kualitas individu. Dengan menggunakan metode ini, seseorang dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam menganalisa sebuah permasalahan.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Problem Solving
   Model pembelajaran problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan ketrampilan dalam memecahkan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan itu sendiri.
     Dalam pemecahan problem-problem baru yang dihadapi diperlukan kesanggupan untuk berpikir. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya sekolah turut bertanggung jawab mempersiapkan siswa dengan menggunakan strategi problem solving dalam mengajarkan berbagai mata pelajaran. Strategi ini memusatkan kegiatan pada murid. Jadi berbeda dengan metode ceramah yang mengutamakan guru.
Pada tingkat ini, siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik, mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. Menurut John Dewey belajar memecahkan masalah ini berlangsung sebagai berikut : individu menyadari masalah bila dia
dihadapkan pada situasi keraguan dan kekaburan sehingga merasakan adanya kesulitan.
Metode Problem Solving dinilai potensial untuk melatih siswa berpikir kreatif ketika menghadapi masalah pribadi maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama. Didalam Problem Solving, siswa belajar secara mandiri untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan solusi pemecahan masalahnya. Tugas guru dalam metode Problem Solving adalah memberikan kasus atau masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik. Dengan demikian dengan metode Problem Solving ini diharapkan dapat meningkatkan Kemandirian dan Prestadi Belajar siswa.
2.2Langkah-langkah pembelajaran problem solving
Para ahli mengemukakan berbagai langkah dalam melakukan pemecahan masalah, tetapipada hakikatnya cara yang dikemukakan adalah sama. Menurut Dewey (dalam Ahmadi)mengemukakan langkah-langkah yang harus dicapai dalam memecahkan masalah sebagai berikut :
1.Menyadari adanya masalah; problem, kesulitan, sesuatu yang menimbulkan tanda tanya dalam pikiran kita yang biasanya kita hadapi sehingga kita merasa bimbang.
2.Memahami hakekat masalah dengan jelas; ketegasan dan kejelasan rumusan problem merupakan syarat untuk memecahkan masalah secara efisien.
3.Mengajukan hipotesis; yaitu dugaan mengenai jawaban suatu masalah, tanpa bukti-bukti yang nyata.
4.Mengumpulkan data; untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Data ini diperoleh dari buku-buku, wawancara, angket, eksperimen, dan penyelidikan.
5.Analisis dan sintesis data; bahan yang dikumpulkan harus ditinjau dan dianalisa secara kritis dan melihat hubungannya dengan memecahkan masalahnya.
6.Mengambil kesimpulan; berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dianalisa secara kritis dapat diuji kebenaran hipotesis. Bila tidak dapat dibuktikan, hipotesis itu salah.
7.Mencoba dan menerapkan kesimpulan; kebenaran kesimpulan bukan hanya berupa hasil pemikiran, melainkan harus pula dibuktikan kebenarannya di dalam perbuatan.
8.Mengepaluasi seluruh proses pemecahan masalah; akhirnya peninjauan keseluruhan proses berfikir dari awal sampe akhir.
2.3Karakteristik Pembelajaran Problem Solving
1.Pengajuan pertanyaan atau masalah
Mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang keduanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.
2.Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun problem solving berpusat pada mata pelajaran tertentu, masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa dapat meninjau masalah itu dari berbagai mata pelajaran
3.Penyelidikan autentik
Problem solving mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian secara nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpulkan dan melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.
4.Menghasilkan penyelesaian masalah
Disini problem solving menuntut siswa untuk menghasilkan bagaimana cara atau strategi mana yang baik untuk digunakan dalam penyelesaian masalah yang dipelajarinya.
5.Kolaborasi
Dengan menentukan penyelesaian masalah siswa diharapkan mampu bekerja sama satu dengan yang lain,secara berpasangan atau dalam kelompok kecil
2.4Manfaat Pembelajaran Problem Solving
1.Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri, mencari solusi yang lebih baik, dan mengurangi tingkat stres yang dihadapi ketika menghadapi masalah.
2.Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan
Proses analisis dan evaluasi yang dikenal sebagai penyelesaian masalah membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan pribadi dan profesional, seperti memilih karir, investasi, atau keputusan-keputusan penting lain dalam hidup.
3.Meningkatkan Kreativitas
Saat menghadapi masalah, seseorang seringkali harus berpikir kreatif untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan kreatif dan inovasi.
4.Meningkatkan Komunikasi
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah sering melibatkan kerja tim, di mana orang harus berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.
5.Meningkatkan Produktivitas
Dengan memecahkan masalah secara efektif, individu dan kelompok dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi, yang berkontribusi pada pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan.
6.Peningkatkan Kepercayaan Diri
Mengatasi masalah dengan sukses dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Ini karena mereka sadar bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan.
7.Pengembangan Karier
Dalam konteks karir, kemampuan pemecahan masalah sangat dihargai. Orang yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja.
8.Meningkatkan Kualitas Hidup
Kemampuan menyelesaikan masalah dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Ini karena kemampuan pemecahan masalah memungkinkan orang untuk mengatasi masalah yang mungkin menghalangi mereka dari mencapai tujuan dan kebahagiaan pribadi mereka.
PENUTUP
2.5Kesimpulan
Metode problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harusdisiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau solusi dari masalah tersebut. kegiatan pembelajaran sangat penting mengemukakan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari karena dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran permasalahan ini siswa dihadapkan pada permasalahan yang harus dipecahkan baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran pemecahan masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara  komprehensif dan integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-problem-solving-adalah/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H