Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

I'm a public health student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metamorfosis Desa Sungai Bangkal, Memberdayakan Warga, Menghijaukan Desa

30 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:09 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas Tempat Sampah dari Drum Bekas yang Disediakan oleh Kelompok 14 PBL PSKM FKIK ULM untuk Desa Sungai Bangkal/dokpri

Desa Sungai Bangkal di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menghadapi permasalahan serius terkait pengelolaan sampah. Sebanyak 65,3% warga membuang sampah langsung ke sungai, sementara 25,3% membakar sampah, dan 9,4% melakukan kedua cara tersebut. Hal ini menimbulkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan yang kian mengkhawatirkan.

Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat yang melakukan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di desa tersebut, Kelompok 14 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat, bersama warga dan aparat desa, merancang intervensi untuk mengatasi permasalaan ini. Tim yang berjumlah 3 orang tersebut merancang program intervensi. 

Solusi yang dipilih adalah penyediaan tempat pembuangan sampah (TPS) sementara menggunakan drum bekas, pembentukan kader peduli lingkungan, serta edukasi penyuluhan.

"Intervensi menggunakan drum bekas sebagai TPS sementara di Desa Sungai Bangkal adalah solusi sederhana untuk mengatasi masalah penanganan sampah," ujar Muhammad Sulthan Ali Habibi, ketua kelompok.

Keberadaan TPS sementara dari drum bekas diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mengorganisir pengumpulan sampah secara lebih teratur. Jumlah tempat sampah yang disediakan sebanyak 6 buah yang disebar di 6 titik pada 3 wilayah lingkungan.

Selain menyediakan TPS, tim juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan membina kader lokal. "Kader dibentuk sebagai perpanjangan tangan kami kepada masyarakat, agar program ini terus berjalan setelah kami meninggalkan desa," tambah Puteri Damaiyanti Azis, anggota kelompok.

Penyampaian Materi Edukasi Penyuluhan Pengelolaan Sampah oleh Kelompok 14 PBL PSKM FKIK ULM/dokpri
Penyampaian Materi Edukasi Penyuluhan Pengelolaan Sampah oleh Kelompok 14 PBL PSKM FKIK ULM/dokpri

Diskusi Pembentukan Kader bersama Para Warga oleh Kelompok 14 PBL PSKM FKIK ULM/dokpri
Diskusi Pembentukan Kader bersama Para Warga oleh Kelompok 14 PBL PSKM FKIK ULM/dokpri

Melalui program ini, diharapkan Desa Sungai Bangkal dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warganya. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat diharapkan dapat menjadi model dalam pengelolaan sampah di daerah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun