Mohon tunggu...
Salsabila Fakhirah
Salsabila Fakhirah Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa HI

iayisyaisyai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi SunTzu di Era Modern: Masih Relevan atau Tidak?

3 Desember 2021   20:04 Diperbarui: 3 Desember 2021   20:19 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bagi Sun Tzu, pasukan yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan lah yang paling mungkin untuk menang lantaran ia bisa memanfaatkan peluang baru bahkan di tengah-tengah chaos. Maka untuk faktor kedua ini strateginya adalah memikirkan sebanyak-banyaknya kemungkinan dan rencana untuk menghadapinya dengan kemampuan yang fleksibel dan terus dikembangkan, terus berlatih untuk menghadapi situasi di bawah tekanan.

Faktor ketiga yang wajib dikuasai sebaik mungkin untuk memperbesar peluang kemenangan disebut Sun Tzu sebagai Bumi, yakni tak seperti surga yang tak bisa dilihat ataupuan di luar kendali kita, Bumi adalah kebalikannya yang dapat kita lihat dan mampu kita perkirakan. Bumi bisa kita kendalikan melalui pembangunan infrastruktur dan analisis medan misalnya. Terkadang tanda-tandanya sudah terlihat di depan mata dan kemenangan sudah di tangan, kita hanya perlu menguasai dan meamhaminya. Akan tetapi ini tak semudah pengucapannya, butuh masa pembelajaran dan persiapan yang sangat panjang dalam prosesnya. 

Untuk memiliki pengetahuan yang luar biasa maka di belakangnya ada begitu banyak hal lagi untuk dipersiapkan. Oleh karena itu, mengenali diri sendiri dan sekitar adalah faktor yang sangat penting bagi Sun Tzu. Alat apa yang kita miliki, teknologi macam apa, bagaimana kekuatan dan kelemahan diri dan anggota tim sebagaimana dijelaskan sebelumnya, serta bagaimana medan pertempuran itu sendiri sudahkah kita mengobservasinya?  

Pada faktor ini perencanaan matang sangat dibutuhkan tidak hanya dengan pengetahuan yang sudah didapatkan namun juga kecerdikan untuk memprediksi masa depan, lalu membaca situasi, dan memberi interaksi yang baik dalam melakukan diplomasi misalnya atau ketika negara mengirimkan perwakilannya ke suatu keperluan tertentu maka sangat penting untuk mengetahui dari sekian kandidat manakah yang kekuatannya paling cocok dengan kepentingan yang berusaha dicapai sekarang. Tools yang sudah disebut tadi, ada di tangan kita dan kita lah yang bertugas mengenalinya dengan baik agar perencanaan kita juga baik.

Faktor keempat menurut Sun Tzu adalah Komando yakni kualitas dari leadership setiap orang, komitmen yang mereka dedikasikan. Berbicara mengenai strategi pada dasarnya adalah membicarakan kepemimpinan, baik diri sendiri maupun tim. Dijelaskan pula sebelumnya upaya Sun Tzu membuat pasukan bekerja dalam lingkungan yang kondusif dengan membangun hubungan yang harmonis. Semua itu dikarenakan pemimpin dan anggotanya haruslah memiliki strategi dan taktik yang direncanakan dengan baikn namun juga cukup lentur untuk adanya improvisasi ke depannya demi pencapaian kepentingan nasional yang lebih efisien. 

Mampu tidaknya seorang pemimpin untuk mengambil keputusan yang baik, anggota manakan yang memiliki kemampuan kepemimpinan diri yang paling baik, serta siapakah yang mampu memimpin dengen segala kelebihan merupakan hal ynag harus diperhatikan karena besarnya dampak dari hal-hal yang terlihatnya hanya kecil di bawah. 

Kemampuan memimipin dengan menjadi teladan, dan juga memiliki kekuatan yang sesungguhnya, serta mampu saling mengerti adalah hal yang paling penting bagi Sun Tzu terlepas dari besarnya jumlah ataupuan seperti dijelaskan sebelumnya keunggulan teknologi yang sudah ada. Saya mengartikannya secara sederhana bahwa Sun Tzu mengutamakan kualitas Sumber Daya Manusia bahkan lebih penting baginya dibandingkan kuantitas ataupun alat-alat lainnya.

Faktor terakhir, yakni Doktrin dimana diartikan sebagai kepatuhan yang dimiliki terhadap prosedur dan kebijakan yang sudah ditentukan, tentunya prosedur dan kebijakan ini harus yang telah dirancang dengan baik sesuai dengan faktor-faktor sebelumnya. Sun Tzu akan mengamati apakah sistem, kebijakan dan pendekatan pelatihan yang baik digunakan dengan cara yang paling efisien, efektif dan fleksibel. Dia merasa ini akan memastikan bahwa pasukan dan perwira memaksimalkan peluang dengan semua sumber daya yang ada untuk mendukung tujuan strategis dan taktis mereka. Tentara mana yang memiliki pelatihan dan standar terbaik? 

"Berlatih Keras -- Berjuang dengan Mudah" adalah ungkapan yang sering digunakan di Angkatan Darat Australia. Sun Tzu sering berkata bahwa "kebanyakan pertempuran dimenangkan sebelum mereka bertempur" dan bahwa dia dapat dengan mudah dan akurat memprediksi hasil pertempuran berdasarkan seberapa baik kelima faktor ini diterapkan oleh masing-masing pejuang.

Pada dasarnya, saya berpendapat bahwa strategi Sun Tzu yang saya sebutkan di atas masih relevan dengan Hubungan Internasional modern. Dua kutipan Sun Tzu yang paling terkenal adalah "Kenali diri Anda, kenali musuh Anda, dan Anda tidak perlu takut akan hasil dari 100 pertempuran" dan "Menang tanpa bertarung adalah keterampilan tertinggi" Pahami kekuatan Anda sendiri, kelemahan yang diizinkan dan tidak diizinkan untuk menentukan kemungkinan penyebaran orang dan sumber daya sebaik mungkin. Rencanakan dengan baik dengan memahami sifat tantangan yang ada dan kemudian manfaatkan kekuatan Anda sendiri dan kelemahan lawan Anda untuk mencapai tujuan Anda.

Strategi yang luar biasa dan pelaksanaan misi individu sebagai bagian integral dari strategi keseluruhan yang benar-benar dapat memenangkan pertempuran sebelum pertempuran, dan bahkan membantu menghindari banyak pertempuran. Kegagalan untuk mengeksekusi dengan keunggulan di bagian mana pun dari tim total dapat mengakibatkan seluruh unit kehilangan keunggulan dan kemudian menghadapi pertarungan keras yang memang hanya untuk mengimbangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun