Manusia bisa mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan diri karena mempunyai sejumlah kemampuan. Kemampuan tersebut yaitu berupa kemampuan potensial yang merupakan kemampuan yang masih tersembunyi dan belum tercampur dengan hal-hal lain, dan yang kedua merupakan kemampuan umum yang merupakan kemampuan yang sudah sudah terbuka dan sudah tercampur dengan berbagai aspek kehidupan dan perilaku.Â
Kemampuan umum ini biasanya terbentuk karena pengaruh lingkungan sedangkan kemampuan potensial terbentuk karena bawaan dari gen orang tuanya atau memang takdir yang seseorang dapatkan sejak mereka lahir.Â
Manusia bangga terhadap segala sesuatu yang mereka ciptakan dari hal paling besar sampai hal yang paling sepele pun akan dihargai karena adanya suatu kecerdasan.Â
Kita semua menganggapp bahwa kecerdasan sebagai suatu sifat, seperti tinggi badan dan kekuatan, tetapi semakin kita mendefinisikan kecerdasan ini dengan pengertian lain, suatu hal ini menjadi tidak jelas. Ya karena pada dasarnya kecerdasan adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalahnya, terutama dalam penyelesaian masalah bertahan hidup.Â
Maksudnya adalah seorang manusia akan berusaha mencari cara untuk tetap bertahan hidup seperti untuk dapat hidup lebih lama apa yang harus aku lakukan, apa yang harus dipersiapkan, menjaga kesehatan seperti apa yang harus diterapkan, pola hidup yang bagaimana dan banyak lagi sesuatu yang harus diselesaikan untuk bertahan hidup.Â
Lalu, adakah hubungannya antara kecerdasan dengan kemampuan dalam kehidupan manusia?Â
Tentu saja ada, suatu kecerdasan akan terjadi apabila seseorang memiliki kemampuan diluar batas maksimal, dapat dibedakan orang yang pintar dan orang yang cerdas.Â
Perbedaannya biasanya sangat terlihat dalam konsep pembelajaran yaitu orang yang pintar terkadang akan selalu belajar sampai lupa waktu agar ia bisa mendapatkan nilai yang tinggi tanpa memikirkan masalah kesehatan yang akan ia alami ketika selalu belajar, terkadang orang pintar juga selalu merasa bahwa dirinya harus berada diatas dari orang lain dengan kata lain terdengar seperti ambisius dan sombong dan yang paling utama terlihat bahwa orang yang pintar hanya akan berteman dengan orang pintar saja atau dengan kata lain sikap bersosialisasinya sangat individualis.Â
Berbeda dengan orang yang cerdas, salah satu tanda orang cerdas dalam pembelajaran adalah ia bisa memahami segala sesuatu disekitarnya tanpa belajar seperti orang pintar, maksudnya dalam belajar orang yang cerdas akan pintar untuk membagi waktunya, terkadang mereka tidak terlalu peduli dengan nilai, atau dengan derajatnya dengan orang lain atau dengan kata lain tidak sombong dan sikap yang dimilikinya ramah serta suka bersosialisasi dengan akrab dengan orang lain dengan kunci tetap memilih-milih teman yaitu memilih teman yang memang benar-benar menjalin suatu kerjasama dalam pertemanan.
Lalu dimana hubungannya antara kemampuan dengan kecerdasan? Hubungan keduanya terdapat pada proses kecerdasan itu terjadi orang yang cerdas akan lebih terlihat mampu melakukan segala hal tanpa ada keterpaksaan dan keambisiusan.Â
Orang-orang yang cerdas akan senantiasa melakukan segala sesuatu yang memang membuat mereka senang melakukannya dan sesuai dengan kemampuan yang mereka inginkan. Jadi, seperti potensi yang mereka miliki dengan keinginan yang mereka inginkan memiliki jalan yang sejalur sehingga ketika mereka melakukannya akan terasa ringan tanpa beban dan paksaan.Â
Berbeda hal dengan orang yang tidak memakai kecerdasannya untuk berfikir adalah ia akan selalu merasa harus melakukan sesuatu yang mereka inginkan tetapi mereka tidak memiliki kemampuan dalam keinginan tersebut. Akhirnya sesuatu yang ingin dikerjakan terlaksanan dengan berat dan penuh keterpaksaan.
Namun, dalam suatu pembelajaran seorang pendidik perlu memahami mengenai perbedaan kecerdasan pada setiap individu. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka untuk mengembangkan kelebihan atau kemampuan mereka dalam mempelajari sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.Â
Dari suatu kemampuan dan kecerdasan ini melahirkan suatu bakat dan hobi yang sama-sama dapat dikembangkan untuk lebih baik lagi kedepannya. Tetapi rata-rata seorang anak yang telah memiliki kecerdasan sejak mereka berusia dini pastinya telah terdapat dua kemungkinan, kemungkinan yang pertama adalah pola asuh dari orang tuanya ketika mendidik mereka saat masa keemasannya, dan kemungkinan yang kedua adalah memang adanya kemampuan yang dimiliki oleh anak tersebut ketika ia lahir yaitu faktor bawaan dari gen keturunannya yang memang memiliki suatu kecerdasan.Â
Tapi meskipun demikian setiap anak dapat dikatakan cerdas asalkan mendapatkan pola asuh yang sesuai dari orang tuanya, didukung dan dibantu untuk dikembangkan segala keinginannya asalkan keinginan tersebut merupakan keinginan yang baik bagi masa depannya serta jangan paksakan keinginan orang tua dengan keinginan anaknya atau membandingkan keinginan anak dengan anak yang lain, karena sering terjadi di masyarakat kita bahwa keinginan orang tua sangat mempengaruhi masa depan anaknya mereka selalu beranggapan bahwa anak akan melakukannya padahal sangat bertentangan dengan keinginan mereka sehingga hal tersebut menjadi terpaksa dan kemampuan yang mereka miliki menjadi tidak berkembang. Sekali lagi perlu kita ingat bahwa setiap individu memiliki jenis potesni, kemampuan dan tingkat kecerdasan yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H