Seseorang memiliki kemampuan yang berbeda dengan orang lain, hal ini disebabkan karena fungsi otak yang lebih dominan terhadap perilakunya. Jika, seorang anak susah ketika belajar matematika atau pelajaran lainnya bukan berarti mereka tidak bisa dan tidak memiliki kemampuan dalam mempelajari hal yang bersifat teori tetapi mungkin saja kemampuan mereka bukan pada bidang tersebut melainkan kemampuan dalam bidang yang kreatif seperti berbahasa atau menggambarkan sesuatu menurut imajinasi mereka.Â
Minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang umum adalah seseorang yang pintar adalah orang yang selalu menjadi juara kelas setiap tahunnya, dimana penilaian yang dilakukan oleh seorang guru ketika menjadikan seorang siswa juara kelas adalah dengan berdasarkan nilai dari mata pelajaran dan yang pastinya setiap mata pelajaran selalu menjadikan teori didalam pembahasannya.
Padahal dalam kehidupan yang sebenarnya pintar bukan hanya dilihat dari seberapa tinggi nilai yang dimilikinya atau seberapa dalam pengetahuan yang ia pahami karena nilai kepintaran setiap orang itu berbeda-beda sehingga menjadikan sebuah kepintaran itu relatif sesuai dengan penilaian masing-masing orang yang memandangnya seperti apa.
Mungkin maksud dari orang-orang terdahulu yang mengatakan kalau pintar harus bisa memiliki nilai yang tinggi adalah salah satu cara agar anak mereka bisa termotivasi untuk belajar. Adapula yang mengatakan kalau seseorang pintar matematika maka sudah bisa dipastikan ia juga pintar yang lainnya, padahal hal ini belum dibuktikan dengan jelas, karena pada dasarnya seorang manusia bisa memiliki kemampuan yang tidak berlebihan pasti ada kemampuan yang ia merasa kurang.
Singkatnya seperti ini, seseorang yang memiliki kemampuan pada mata pelajaran matematika belum tentu memiliki kemampuan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani dimana kedua mata pelajaran ini memiliki karakteristik yang berbeda yaitu jika pada mata pelajaran matematika seseorang akan menggunakan pikiran dan logikanya untuk memahami pembelajaran maka pada mata pelajaran pendidikan jasmani seseorang hanya perlu menggunakan fisik dan logikanya dalam melakukan pembelajaran.
Memang pada dasarnya setiap pengetahuan didasari dengan teori agar bisa dipraktekkan dan disampaikan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi cara praktek dan penyampaian akan berbeda sesuai dengan teori yang dipelajarinya. Misalnya dalam praktek matematika seseorang akan menggunakan pikirannya untuk mendapatkan jawaban angka yang sesuai, dalam praktek memasak atau jasmani seseorang akan menggunakan fisiknya untuk bergerak mempraktekkan teori yang telah ia pelajari, dalam praktek bahasa pun demikian seseorang akan cenderung menggunakan lisannya karena akan lebih sering berkomunikasi dengan orang lain.Â
Jadi, setiap pengetahuan itu memiliki kadar kelebihannya masing-masing sehingga kita tidak bisa mengatakan orang yang pintar hanyalah orang-orang yang paham matematika atau orang-orang menjadi dokter misalnya. Setiap orang dapat dikatakan pintar sesuai dengan kelebihan dan kemampuan yang ia miliki. Seseorang yang memiliki kemampuan berbahasa dan berbicara didepan umum, memiliki kemampuan berolahraga, memiliki kemampuan matematika, memiliki kemampuan memasak dan memiliki kemampuan lainnya yang biasanya tak terlihat mereka semua pintar, pintar dibidang kemampuan mereka masing-masing.Â
Berbicara tentang kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang mengingatkan penulis tentang bagian otak kanan dan otak kiri, setiap manusia memiliki otak dan otak terdiri dari dua bagian yaitu kanan dan kiri dimana kedua bagian ini memiliki fungsinya masing-masing yang sepertinya berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang. Lalu,untuk membahas mengenai fungsi dan perbedaan otak kanan dan kiri serta keterkaitan otak dengan kemampuan seseorang,yuk simak penjelasan berikut ini.
Perbedaan fungsi otak kanan dan kiri pertama kali dicetuskan oleh pemenang Nobel Prize, Roger. W. Sperry melalui penelitiannya di tahun 1960. Kebanyakan orang mengetahui bahwa kemampuan dari otak sebelah kiri adalah dalam bidang bahasa,penalaran, kemampuan berbicara. Bagian otak sebelah kiri biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat analasis dan angka-angka seperti matematika. Oleh karena itu orang yang dominan menggunakan otak sebelah kiri akan terlihat bahwa ia merupakan orang yang memperhatikan hal-hal secara detail dan menggunakan logika. Orang yang pintar matematika dan memiliki kemampuan berbahasa yang cukup baik dapat dinilai bahwa orang tersebut menggunakan cara berfikir yang dominan dengan otak sebelah kiri. Jika, seseorang mengalami masalah pada otak sebelah kirinya kemungkinan terbesar ia akan mengalami kesulitan dalam memahami perkataan dan mengucapkan perkataan. Lalu bagaimana dengan bagian otak sebelah kanan?Â
Jika, pada otak bagian sebelah kiri seseorang cenderung menggunakan pemikiran yang logis dan analisis maka pada bagian otak sebelah kanan seseorang akan menggunakan pemikiran sesuai dengan imajinasi, seni, dan kreativitasnya. Seseorang yang dominan menggunakan otak sebelah kanan biasanya merupakan seseorang yang pandai dalam menciptakan sebuah seni seperti gambar atau kerajinan-kerajinan tangan. Jadi terlihat bahwa seseorang yang dominan dengan otak bagian sebelah kanan merupakan orang yang kreatif dan berfikir bebas sesuai dengan imajinasi yang ada di pemikirannya.Â
Jadi, terlihat bukan bahwa setiap orang memiliki kemampuannya masing-masing dan memiliki tingkat kepintaran masing-masing juga sesuai dengan bagian otak yang dominan dengan tingkah lakunya. Bukan berarti ia hanya menggunaan salah satu bagian otak saja, tetapi semua bagian otak baik sebelah kanan maupun sebelah kiri sama-sama ia gunakan namun kemampun yang terlihat oleh orang lain merupakan bagian otak yang dominan dengan kemampuannya sedangkan bagian otak yang lain tidak terlalu terlihat kemampuannya.