Pemberian tes minat dan bakat kepada siswa MAN sebagai program pengabdian kepada masyarakat
Saya salah satu mahasiswa psikologi di Universitas Negeri Malang (UM) ditugaskan untuk melakukan program pengabdian masyarakat. Salah satu kegiatan yang saya lakukan adalah memberi psikotes minat dan bakat kepada salah satu sekolah di Kota Batam. Saya melakukan program tersebut tidak sendiri, melainkan bersama tim biro psikologi. Program pengabdian ditujukan untuk mengetahui minat dan bakat siswa dalam upaya memilih mata pelajaran pada kurikulum merdeka.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh salah satu biro psikologi di Kota Batam. Program tersebut terdiri dari dua tahapan, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Pada tanggal 30 Oktober 2024, tujuh anggota tim termasuk saya mendatangi lokasi biro psikologi dan melakukan psikotes tersebut dengan tujuan pengenalan bentuk alat ukur yang akan diberikan kepada siswa saat kegiatan berlangsung. Adapun psikotes yang diberikan yaitu IST dan Pauli. Selain pemberian psikotes, tim juga melakukan briefing mengenai jadwal pelaksanaan, bentuk tes, instruksi khusus, dan perkenalan diri masing -- masing sesama anggota tim.
Pada tanggal 2 November 2024, saya sendiri mendatangi lokasi biro psikologi dengan tujuan berlatih berbicara agar lancar dalam memberikan instruksi tes. Keesokan harinya, pada tanggal 3 November 2024, saya bersama tim berlatih berbicara untuk mengetahui kekurangan masing -- masing dan briefing terkait perencanaan hari kegiatan tersebut.
Penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 November 2024 dimulai dari jam 8 pagi hingga 12 siang. Saya bersama dengan tim yang berjumlah 12 orang, masing -- masing anggota tim memegang satu kelas dalam pemberian tes minat dan bakat. Saya sendiri mendapati kelas X.6 dengan jumlah 33 siswa. Kegiatan ini penuh dengan memori karena dahulu saya pernah mengalami tes serupa namun sekarang saya yang menginstruksi tes tersebut.
Kegiatan berjalan cukup lancar, saya memberikan instruksi tes kepada siswa sebelum memulai pengerjaan tes tersebut. Keluhan juga dapat dirasakan ketika pemberian IST dan Pauli, siswa mengeluh karena tes tersebut susah, monoton, dan terlalu lama waktunya. Akan tetapi, siswa kelas X.6 dapat menyelesaikan tes tersebut dengan cukup baik.Â
Pengalaman tersebut merupakan hal yang menyenangkan bagi saya karena dapat "berkenalan" kembali dengan alat tes yang pernah saya gunakan dan pelajari. Saya juga menikmati menjadi instruktur tes minat dan bakat pada siswa -- siswa tersebut. Selain itu, pengabdian yang berlangsung saat ditengah program magang mandiri, pengabdian menjadi salah satu kegiatan yang dapat merelaksasi pikiran saya.
Program pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat dapat menjadi langkah awal saya sebagai mahasiswa psikologi dengan terjun langsung kepada sekolah untuk memberikan alat tes minat dan bakat. Langkah awal bagi sekolah dalam menentukan kecenderungan minat dan bakat siswa dalam memilih mata pelajaran kurikulum merdeka agar kelak siswa -- siswa tersebut tidak salah menentukan impian mereka kedepannya serta dapat memberikan dampak positif kepada siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI