Keterbukaan dan Transparansi:
Detik.com memiliki kebijakan editorial yang menjelaskan prinsip-prinsip jurnalistik mereka. Kebijakan ini dapat diakses oleh publik di situs web mereka. Detik.com memiliki halaman tentang tim editorial mereka, yang memberikan informasi tentang latar belakang dan pengalaman para jurnalis mereka.
Detik.com tidak memiliki sejarah menyembunyikan informasi penting atau terlibat dalam skandal jurnalistik besar.
Independensi Tempo.co
Tempo adalah salah satu majalah berita mingguan ternama di Indonesia, dikenal dengan jurnalisme investigasi dan pelaporannya yang kritis. Menilai tingkat independensinya krusial, mengingat perannya dalam menginformasikan publik dan mengawasi pemerintah. Berikut analisis mendalam tentang independensi Tempo:
Kepemilikan dan Sumber Pendanaan:
Tempo didirikan pada tahun 1971 oleh Goenawan Mohamad dan tim jurnalis. Saat ini, kepemilikan saham mayoritas Tempo dimiliki oleh Tempo Media Group, yang didirikan oleh para jurnalis dan karyawan Tempo. Struktur kepemilikan ini dirancang untuk melindungi independensi editorial Tempo dari pengaruh eksternal, termasuk kepentingan politik dan bisnis. Pendanaan Tempo berasal dari penjualan majalah, langganan digital, iklan, dan donasi. Model bisnis ini memungkinkan Tempo untuk lebih mandiri secara finansial dan mengurangi ketergantungan pada sumber pendanaan eksternal. Jurnalisme dan Etika:
Tempo memiliki komitmen kuat terhadap jurnalisme berkualitas tinggi dan independen. Tim jurnalis Tempo dikenal karena ketekunannya dalam menyelidiki isu-isu penting dan melaporkan fakta secara akurat dan objektif. Tempo memiliki kode etik jurnalistik yang ketat yang ditegakkan oleh Dewan Pers dan Ombudsman. Tempo telah menerima berbagai penghargaan jurnalistik bergengsi, baik di Indonesia maupun internasional, yang mengakui kualitas dan integritas jurnalismenya.
Kasus dan Kontroversi:
Sepanjang sejarahnya, Tempo telah menghadapi berbagai tekanan dan intimidasi dari pihak-pihak yang tidak senang dengan pelaporannya. Pada masa Orde Baru, Tempo pernah dibredel dua kali, yaitu pada tahun 1986 dan 1994, karena dianggap kritis terhadap pemerintah. Jurnalis Tempo juga pernah menjadi sasaran kekerasan dan intimidasi, termasuk pembunuhan Munir Said Thalib pada tahun 2004. Meskipun mengalami berbagai rintangan, Tempo tetap teguh dalam komitmennya terhadap jurnalisme independen dan kritis.
Karakteristik Detik.com dan Tempo.co