Mohon tunggu...
salsabila azzahra
salsabila azzahra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya merupakan mahasiswi berumur 20 tahun dan hobi saya adalah olahraga bulutangkis dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjuangan Menuju Pulih: Tantangan dan Harapan bagi Mantan Pecandu Narkoba di Indonesia

11 November 2024   10:00 Diperbarui: 11 November 2024   10:11 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia. Data menunjukkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 2,18% atau sekitar 4.022.702 orang, dengan kelompok pelajar menyumbang angka 27,32% atau sekitar 1.099.002 orang. Angka ini menunjukkan bahwa narkoba telah menjadi ancaman serius bagi generasi muda Indonesia.

Salah satu tantangan yang dihadapi mantan pecandu narkoba adalah relapse atau kekambuhan. Proses pemulihan dari ketergantungan narkoba merupakan proses yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Banyak faktor yang dapat memicu kekambuhan, seperti tekanan lingkungan, stigma sosial, dan kurangnya dukungan dari keluarga dan teman.  

Namun, di tengah kesulitan tersebut, terdapat mantan pecandu narkoba yang berhasil mempertahankan kepulihannya dan mampu membangun hidup yang lebih baik. Mereka memiliki resiliensi, yaitu kemampuan untuk bertahan dan berkembang dalam menghadapi kesulitan. Resiliensi dibentuk oleh beberapa faktor, seperti kemampuan untuk mengatur emosi, memiliki penghayatan positif mengenai diri sendiri, dan memiliki rasa keterhubungan dengan orang lain.

Penelitian menunjukkan bahwa self compassion atau rasa welas asih terhadap diri sendiri berperan penting dalam membangun resiliensi pada mantan pecandu narkoba. Self compassion membantu individu untuk memahami dan menerima kekurangannya, serta tidak menghakimi dirinya sendiri dengan keras.

Self compassion memiliki tiga komponen utama, yaitu self-kindness, common humanity, dan mindfulness. Self-kindness berarti bersikap baik dan pengertian kepada diri sendiri, bukan mengkritik dan menghukum diri sendiri. Common humanity berarti memahami bahwa semua orang mengalami kesulitan dan tidak merasa terisolasi. Mindfulness berarti menyadari dan menerima pikiran dan perasaan yang menyakitkan tanpa menghakimi diri sendiri.

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self compassion dengan resiliensi pada mantan pecandu narkoba. Semakin tinggi skor self compassion, maka semakin tinggi pula resiliensi pada mantan pecandu narkoba. Artinya, self compassion membantu mantan pecandu narkoba untuk menghadapi tantangan hidup, membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, dan memiliki penghayatan positif mengenai diri sendiri.

Untuk membantu mantan pecandu narkoba dalam proses pemulihan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:

  • Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang narkoba : Sekolah dan lembaga rehabilitasi perlu memberikan edukasi yang komprehensif tentang bahaya narkoba dan dampaknya bagi kesehatan fisik dan mental.
  • Membangun dukungan sosial : Keluarga, teman, dan komunitas perlu memberikan dukungan dan support kepada mantan pecandu narkoba dalam proses pemulihan.
  • Meningkatkan self compassion : Mantan pecandu narkoba dapat dilatih untuk mengembangkan self compassion melalui teknik-teknik seperti meditasi metta-bhavana (loving-kindness meditation) atau terapi mindfulness.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang narkoba, membangun dukungan sosial, dan mengembangkan self compassion, diharapkan mantan pecandu narkoba dapat membangun hidup yang lebih baik dan terhindar dari kekambuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun