Tidak hanya mengenai piket harian, mahasiswa juga diajarkan untuk menjaga di PPDB atau Penerimaan Peserta Didik Baru, dimana untuk hal tersebut mahasiswa AM juga terbagi dalam piket. Piket PPDB tersebut terbagi menjadi satu atau dua kali dalam satu bulan. Tugas dari piket PPDB adalah membantu calon peserta didik baru dalam proses pendaftaran atau hanya sekedar memberikan informasi mengenai pendaftaraan, sebelum calon peserta didik tersebut akan melakukan administrasi lanjutan di bagian tata usaha sekolah. Untuk pelaksanaan PPDB itu sendiri sebenarnya secara online melalui sebuah web, namun tidak bisa dipungkiri masih banyak beberapa orang tua dari calon peserta didik baru yang kurang bisa mengoperasikan web tersebut sehingga orang tua dari calon peserta didik datang secara langsung ke sekolah. Di saat seperti itu tugas dari guru atau mahasiswa piket untuk membantu mendaftarkan.
Dalam menunjang proses pembelajaran, SMK Islam Batu menerapkan kurikulum yang berbeda di dua jenjangnya, yakni untuk kelas X menerapkan kurikulum merdeka, sedangkan untuk kelas XI dan XII menerapkan kurikulum K13. Dimana pelajaran dimulai pukul 06.30 yang diawali dengan membaca surat yasin bersama sama dan berdoa, hal tersebut bertujuan untuk membuat siswa atau siswi bisa menghafalkan surat Yasin tersebut. Untuk pembacaan yasin dan doa dilaksanakan selama 30 menit, sehingga untuk pembelajaran dimulai pukul 07.00. Satu jam pelajaran di SMK adalah 40 menit untuk hari biasa, sedangkan untuk bulan puasa adalah 30 menit. Kegiatan pembelajaran di SMK Islam Batu berakhir pada pukul 14.40 untuk hari senin, rabu, dan kamis, 15.20 untuk hari selasa, dan 10.30 untuk hari jumat.
Tidak hanya mengenai akademik saja, di SMK Islam Batu juga memfasilitasi mengenai kegiatan non akademik dari siswa yakni kegiatan ekstrakurikuler. Ada tujuh bidang ekstrakurikuler yang bisa diikuti siswa ataupun siswi di SMK Islam Batu ini, antara lain Tari, Pramuka, Robotik, Futsal, Silat, Personal Branding, dan Musik. Pada kesempatan ini kami mahasiswa diberikan kesempatan untuk bisa mendampingi dan belajar di salah satu bidang ekstrakurikuler tersebut.
Hal lain yang kami dapat saat pelaksanaan asistensi mengajar ini adalah kami bisa secara langsung belajar mengenai administrasi yang adalah di sekolah. Untuk bidang administrasi ini mahasiswa terbagi menjadi beberapa bagian, seperti pada bagian kesiswaan, humas, kurikulum, sarpras, penanggung jawab upj, dan lain sebagainya. Salah satu contoh adalah mahasiswa yang terlibat di kesiswaan akan membantu bagian waka kesiswaan untuk mendampingi osis dan setiap kegiatan yang melibatkan siswa secara keseluruhan, seperti saat acara pondok romadhon, mahasiswa yang terlibat di kesiswaan membantu dalam keberlangsungan acara tersebut. Contoh lain adalah humas, dimana mahasiswa membantu waka humas dalam menyebarkan undangan atau sejenisnya kepada guru guru yang bersangkutan.
Dari gambaran diatas, banyak hal yang bisa kami peroleh dari adanya program Asistensi Mengajar ini, mengenai manajemen waktu, mengenai interaksi sosial, dan masih banyak lagi. Dalam pelaksanaannya pun bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan dengan yang diharapkan karena adanya bentuk kerjasama yang baik dari berbagai pihak. Dengan adanya kegiatan ini, kami merasa terbantu dalam upaya kami untuk menyiapkan diri kami menjadi calon pendidik yang lebih profesional dan bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak banyaknya kepada semua pihak yang terkait, terlebih terhadap SMK Islam Batu yang dengan senang hati menerima kami dan mau memberikan kesempatan kepada kami untuk mencoba menjadi seorang tenaga pendidik di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H