Mohon tunggu...
Salsabila Ayunda Triasitha
Salsabila Ayunda Triasitha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

saya memiliki ketertarikan terhadap menulis dan topik favorit saya adalah politik dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Kerja Sama Ekonomi yang Dijalin Indonesia Melalui Forum IPEF

2 Januari 2023   15:00 Diperbarui: 2 Januari 2023   15:21 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Mei 2022 Amerika Serikat meluncurkan kerja sama dalam bentuk forum yang dikenal sebagai IPEF Bersama dengan Australia, Brunei Darussalam, Fiji India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam (USTR, 2022). IPEF(Indo-Pacific Economic Framework) merupakan sarana kerja sama perdagangan di wilayah Asia yang ditawarkan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat sebagai salah satu cara untuk menghadapi dilema perdagangan yang terjadi di Asia. IPEF ini juga merupakan bentuk kontribusi Amerika Serikat terhadap negara-negara di Asia.

IPEF ini memiliki tujuan untuk membangun kontribusi dan kerja sama, stabilitas, kemakmuran, pembangunan dan juga perdamaian di wilayah Kawasan. Forum kerja sama ini menawarkan manfaat yang akan mendorong kegiatan ekonomi dan tentunya investasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, dan juga forum ini dapat membawa keuntungan untuk para pekerja dan juga konsumen di seluruh Kawasan.

Dalam pelaksanaanya IPEF ini memiliki empat pilar yang sudah dijelaskan oleh partisipan atau partner IPEF pada Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity Ministerial Meeting (IPEF-MM) pada tanggal 8-9 September 2022. Empat pilar tersebut diantaranya adalah :

1. Perdagangan, pada pilar perdagangan ini seluruh partner IPEF sepakat untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang mencakup isu-isu ekonomi, pertanian, lingkungan, SDM serta transportasi.

2. Rantai pasok, dimana seluruh partner IPEF sepakat untuk bekerja sama dalam mengamankan produk esensial yang akan membawa pertumbuhan ekonomi kea rah yang positif.

3. Energi Hijau, setiap negara bekerja sama guna memperluas pelaksanaan zero-emission good and services, dan memanfaatkan energi hijau yang dimiliki.

4. Fair Economy, masing-masing negara sepakat untuk melakukan transparasi dalam berbisnis guna umtuk menciptakan ekonomi yang adil.

Pada Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity Ministerial Meeting (IPEF-MM) pada tanggal 8-9 September 2022 juga Indonesia mendapatkan apresiasi karena mendorong dan memberikan semangat kepada negara lainnya di Kawasan ASEAN untuk berpartisipasi di IPEF (Kementrian Koordimator Bidang Perekonomian, 2022).

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan kedepannya Indonesia dapat mendapatkan dukungan untuk acara Presidensi G20 yang kebetulan sudah sukses dilaksanakan dan saat ini Indonesia berusaha untuk mendapatkan dukungan untuk keketuaan ASEAN yang akan dilaksanakan pada 2023 melalui partisipasi dalam forum berupa negosiasi. "Negosiasi dalam forum internasional seperti ini sangatlah penting terutama ketika dunia saat ini dihadapkan pada krisis yang sangat kompleks. Kolaborasi seluruh negara dibutuhkan agar tercipta kerja sama simbiosis mutualisme yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga keberlanjutan ekonomi yang lebih bersih (sustainable development)." (Menko Airlangga).

Selain itu, Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi lebih melalui forum ini untuk negara-negara yang berada di Kawasan dan juga forum ini dapat mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara yang ikut serta dalam IPEF.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun