Mohon tunggu...
Salsabila Ayu Wibisono
Salsabila Ayu Wibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Mahasiswa Keperawatan yang sedang mempelajari mengenai sistem Keperawatan yang ada dan berlaku di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profesionalisme dalam Keperawatan : Antara Tanggung Jawab dan Kewajiban Etis

30 Desember 2024   18:01 Diperbarui: 30 Desember 2024   18:01 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Profesionalisme dalam keperawatan adalah landasan utama yang menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Sebagai suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan manusia, keperawatan memerlukan kombinasi antara pengetahuan ilmiah, keterampilan klinis, dan tanggung jawab etis. Konsep profesionalisme ini tidak hanya melibatkan kemampuan teknis tetapi juga melibatkan aspek moral yang mendalam, termasuk tanggung jawab dan kewajiban etis yang menjadi bagian integral dari setiap tindakan keperawatan (Potter & Perry, 2022).

Tanggung jawab dalam keperawatan mengacu pada kewajiban perawat untuk memberikan perawatan yang aman, efektif, dan berbasis bukti kepada pasien. Menurut American Nurses Association, tanggung jawab ini mencakup pengelolaan rencana perawatan, dokumentasi yang akurat, dan komunikasi yang efektif dengan pasien. Perawat diharapkan memiliki kompetensi untuk mengenali kebutuhan pasien secara holistik, termasuk kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Kompetensi ini didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan keperawatan yang menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan bagi perawat untuk tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis. (Taylor et al., 2023)

Di sisi lain, kewajiban etis dalam keperawatan mencakup pemenuhan prinsip-prinsip dasar etika, seperti beneficence (berbuat baik), non-maleficence (tidak merugikan), autonomy (menghormati keputusan pasien), dan justice (keadilan). Perawat sering kali berada di posisi yang menuntut pengambilan keputusan etis yang kompleks, terutama dalam situasi yang melibatkan konflik antara kebutuhan pasien dan keterbatasan sumber daya. Perawat harus mampu mengendalikan dilema etis ini dengan integritas dan keberanian moral.

Salah satu tantangan utama dalam menjaga profesionalisme adalah menyeimbangkan antara tanggung jawab terhadap pasien dan kewajiban terhadap institusi tempat perawat bekerja. Dalam konteks sistem pelayanan kesehatan yang sering kali dihadapkan pada tekanan anggaran, perawat mungkin dihadapkan pada situasi di mana mereka harus memilih antara memenuhi kebutuhan pasien secara maksimal atau mengikuti kebijakan institusional yang membatasi. Misalnya, dalam situasi kekurangan tenaga kerja, perawat mungkin tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada setiap pasien, yang berpotensi menimbulkan konflik etis dan penurunan kualitas perawatan (Cherry & Jacob, 2018).

Selain itu, profesionalisme dalam keperawatan juga ditentukan oleh kemampuan perawat untuk bekerja secara kolaboratif dengan tim profesional. Kerja sama ini penting dalam memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang terkoordinasi dan komprehensif. Namun, dinamika tim sering kali menimbulkan tantangan, terutama jika terjadi perbedaan pandangan atau prioritas antara perawat dan profesional kesehatan lainnya. Komunikasi yang efektif dan saling menghormati merupakan kunci untuk mengatasi tantangan ini. (Bridges et al., 2022)

Keseimbangan antara tanggung jawab profesional dan kewajiban etis juga mencakup perlindungan terhadap kesejahteraan perawat itu sendiri. Burnout adalah masalah yang sering kali dihadapi oleh perawat akibat beban kerja yang tinggi dan tekanan emosional yang terus-menerus. Menjaga kesehatan mental dan fisik perawat adalah bagian penting dari profesionalisme, karena perawat yang sehat akan lebih mampu memberikan perawatan yang berkualitas. (Cocker & Joss, 2023)

Peran pendidikan dan pelatihan dalam mendukung profesionalisme juga menjadi fondasi. Kurikulum pendidikan keperawatan harus dirancang untuk tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai etis. Pentingnya pembelajaran berbasis kasus dan simulasi untuk membantu mahasiswa keperawatan mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan etis.

Di Indonesia, profesionalisme keperawatan juga dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan norma sosial. Perawat seringkali dihadapkan pada ekspektasi masyarakat yang tinggi, terutama dalam hal keramahan dan empat. Sensitivitas budaya adalah aspek penting dalam profesionalisme, karena membantu perawat memahami dan menghormati latar belakang budaya pasien yang beragam. (Leininger & McFarland, 2021) 

Dalam menghadapi tantangan global, seperti pandemi COVID-19, profesionalisme dalam keperawatan semakin diuji. Perawat berada di garda terdepan dalam merespons krisis ini, sering kali dengan risiko terhadap keselamatan diri mereka sendiri. Hal ini menuntut tidak hanya kompetensi klinis tetapi juga keberanian moral dan dedikasi terhadap prinsip-prinsip etis. Krisis global seperti pandemi membutuhkan perawat untuk mengambil peran kepemimpinan dalam melindungi kesehatan masyarakat.

Kesimpulan: 

Profesionalisme dalam keperawatan adalah kombinasi yang kompleks antara tanggung jawab profesional dan kewajiban etis. Perawat harus memiliki pengetahuan yang mendalam, keterampilan yang handal, dan integritas moral yang kuat untuk dapat memenuhi harapan masyarakat dan memberikan perawatan yang berkualitas tinggi. Dengan terus mendukung pembelajaran berkelanjutan, kolaborasi antar profesi, dan kesejahteraan perawat, profesionalisme dalam keperawatan dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks di dunia kesehatan modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun