Meski kurikulum ini telah dperbincangkan sejak lama, tapi implementasi secara riil perlahan mulai terasa. Implementasi kurikulum 2013 mungkin secara kesulurhan merupakan suatu kurikulum pemobodohan massa dimana lagi-lagi pemerintah menitik beratkan hasil pembelajaran dengan Nilai semata.
Semua murid memperjuangkan nilai mereka dengan cara yang berbeda-beda. semua murid wajib mndapat nilai diatas standar. semua murid berlomba-lomba menjatuhkan teman mereka dengan penilaian teman yang asal-asalan. bukannya memperkokoh persahabatan saat belajar, mereka menjatuhkan teman-teman mereka untu mendapat nilai yang terbaik di kelas. mungkin juga bisa meningkatkan solidaritas dengan membagi-bagikan jawaban ketika ujian. saat terjadinya praktik kecurangan, guru seakan tutup mata dan mengaggap bahwa itu semua adalah kewajaran. sampai kapan indonesia mau seperti ini? membodohi anak bangsa dengan menerapkan budaya saling mencontek demi nilai semata?
Apakah tidak timbul di benak kalian, ketika presentase kelulusan siswa di indonesa terus meningkat bahkan mendekati 100% , tapi berbanding lurus dengan tingkat pengangguran pasca sarjana yang kian pelik saja? seperti diketahui bahwa pengangguran di tingkat pasca sarjana merupakan masalah yang belum terselelesaikan. ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut. mungkin yang paling sering diungkapkan adalah kurangnya lapangan pekerjaan. namun sesungguhnya, kualitas sumber daya manusialah yang terpenting untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. seperti kata pepatah ada gula ada semut, jika SDM kita bagus maka pekerjaan akan datang dengan sendirinya.
Namun, praktik pembodohan yang terjadi dan menjadi rahasia umum terus dilakukan. sesungguhnya pemerintah harus memikirkan implikasi ke depan jika mau menerapkan kurikulum baru. siswa-siswi di indonesia mengeluhkannya, mengaku tidak puas dengan hasil kerja kementrian pendidikan namun keluhan tersebut tidak kunjung di dengarkan. "sebenernya yang sekolah itu siapa, bapak atau kita?"
Hal lain terkait implementasi k.13 ini adalah wajib pramuka. pramuka mungkin bisa meningkatkan rasa nasionalisme setiap murid, tapi pramuka seharusnya hanya menjadi salah satu faktor kecil saja. pemerinta harus menguatkan pendidikan pancasila di sekolah-sekolah, menanamkan sejak dahulu bahwa mencontek, sekali lagi adalah bibit korupsi. jika dari kecil saja telah seperti itu, apalagi ketika sudah dewasa.
yang lebih lucu adalah meningkatkan rasa nasionalisme dengan menjahit badge bendera merah putih di atas saku baju. begitu tidak masuk akal sampai-sampai seorang pelajar mengkritik kebijakan pemerintah untuk menambahkan badge garuda pancasila di punggung dengan ukuran besar.
kurikulum 2013 seharusnya menjadi media pemerintah untuk menyiapkan siswa-siswi indonesia agar siap akan pasar bebas yang datang sekitar tahun depan. pemerintah seharusnya gencar melakukan sosialisasi kepada siswa-sisiwi penerus bangsa bahwa tanpa adanya kemampuan , keahlian dan ketahanan diri masing-masing, indoensia akan jatuh karena ketidakmampuan mengahadapi derasnya arus dari luar menyerbu negara kita tercinta. yang terpenting sekarang bukanlah hanya seonggok nilai, tapi etos diri untuk menjadi dewasa yang jujur, dan bertanggung jawab. untuk indonesia yang lebih baik, salam pelajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H