Suasana pedesaan yang damai nan rukun, penduduk yang sedang berkumpul dan bercengkrama dengan ramah. Teriknya mentari di siang hari, dibarengi dengan sepoi angin desa yang lembut menambah kesejukan hati. Jalan utama tengah desa, mengantarkan saya ke kediaman Novi Indriyanti di Dusun Gadungan Kepuh RT.004, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di rumah sederhana bercatkan biru langit nan berhias lampu cantik inilah Novi memulai dan merintis bisnisnya yaitu online shop.
Terlihat gadis cantik berhiaskan khimar yang menutupi rambut di kepalanya dan bergaun rapi menyambut kedatangan saya di depan pintu rumahnya. Dengan ramah dan bernada halus lembut ia menyapa. "Selamat datang di rumah Novi, hehehe sederhana banget gapapa ya," kata Novi saat ditemui di kediamannya, kemarin (5/1).
Sejak tahun 2015 mimpinya untuk menjadi pebisnis perlahan mulai ia rakit. Berawal dari keinginannya saat masih duduk di bangku SMK. Ia ingin sekali memiliki penghasilan pribadi tanpa harus meminta kepada kedua orang tuanya bahkan malah bisa memberi orang tuanya. Hal itulah yang membuat semangat dan motivasi untuk berbisnis terus membara di dalam diri Novi. "Pasang surut pasti ada dalam setiap bisnis, tapi untuk aku, hal itulah yang membangkitkan semangatku untuk tetap bertahan," ujar gadis 22 tahun itu.
"Bisnis olshop ini mudah banget buat dijalanin dan ga ribet. Fleksibel buat jadi sampingan juga, dilakukan di mana saja juga bisa, bahkan di rumah pun bisa. Itulah mengapa aku memilih bisnis ini," tutur Novi. Menurutnya bisnis online ini pun juga sangat cocok dilakukan oleh siapapun. Mulai dari pelajar hingga ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan pekerjaan.
Novi menggunakan berbagai platform dalam mengiklankan produknya. Yaitu melalui Instagram dengan akun @noviashop_ dan WhatsApp. Akun Instagramnya pun sudah diikuti oleh hampir 2000 orang followers. Tak sedikit pula para pelanggan Novi yang memesan melalui aplikasi WhatsApp. "Dulu banyak yang mesen lewat WA, tapi sekarang alhamdulillah banyak juga sih yang DM melalui Instagram," tambah Novi.
Namun ketika korona datang dan menggerogoti segala aspek negara termasuk aspek ekonomi, bisnisnya pun turut mengalami imbasnya. Saat pertama kali adanya korona, semua harus dilockdown, dan banyak korban PHK, setiap ia memposting barang dagangannya, konsumen hanya bertanya saja dan tidak membeli. Itu karena para konsumennya banyak yang terkena PHK dan sekarang menganggur, sehingga mereka tidak mempunyai uang untuk membeli dagangan Novi. "Agak susah juga waktu itu untuk menjual produknya dan mendapatkan pembeli," tutur Novi.
Proses COD ( Cash On Delivery ) pun juga menjadi kendala dalam bisnis Novi di masa pandemi ini. Novi mengatakan, "Mereka itu banyak yang pengen beli, tapi gamau COD, karena takut keluar dan takut ketemu orang. Dan kalau dikirim pun harus nambah biaya ongkirnya, jadi yaa ga jadi deh mereka beli barang saya." "Saya merasa banyak sekali penurunan yang terjadi. Mulai dari omset, pelanggan, hingga laba. Dan itu sangat terasa sekali," tambah Novi.
Namun Novi tak pantang menyerah dan tak hilang akal untuk memutar otak dan mempertahankan bisnisnya ini. "Sampai akhirnya, saya mencari cara untuk menghadapi masa sulit ini, waktu itu saya berpikir produk apa sih yang bisa dijual dan sangat dibutuhkan di tengah masa pandemi ini dan akhirnya saya waktu itu menjual handsanitizer dan masker. Alhamdulillah ada  yang beli, saya sebenarnya ga enak mau jualan handsanitizer dan masker waktu itu, karena harganya yang tinggi. Tapi mungkin karena barang tersebut sangat dibutuhkan di masa itu, Alhamdulillah banyak yang beli dan sampai sekarang bisnis saya bisa saya pertahankan."
Novi sangat berharap pandemi ini akan segera berakhir dan bisnisnya bisa berjalan normal lagi seperti dulu. Novi juga berpesan kepada semua orang yang sedang menjalankan bisnis online dan mengalami kesulitan saat pandemi seperti dia "Semangat terus kalian para owner olshop apapun itu, jangan mau dikalahin sama korona. Buktikan bahwa korona ini bukan apa-apa bagi kita."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H