Di tengah kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Pujangga Restu Alam membuktikan bahwa usia muda bukanlah hambatan untuk meraih kesuksesan. Berbekal kegigihan, ia sukses menjalankan bisnis Aromanis Pujangga, sebuah usaha yang mengedepankan produk makanan manis, unik, dan menarik. Bagi Pujangga, ini bukan sekadar bisnis biasa; ini adalah perwujudan dari impian dan kecintaannya terhadap dunia kuliner.
Awal mula perjalanan bisnis ini sebenarnya sederhana. Pujangga hanya ingin membuat produk aromanis sebagai hobi untuk dinikmati sendiri. Ia mencoba berkreasi dengan berbagai rasa dan tampilan menarik, hingga akhirnya berhasil menciptakan produk yang disukai oleh orang-orang terdekatnya. Melihat antusiasme teman dan kerabat yang menikmati produk tersebut, ia mulai mempertimbangkan potensi bisnis dari hobi ini. "Awalnya saya hanya ingin membuat produk yang saya sukai. Tapi banyak teman yang menyarankan untuk menjadikannya bisnis, dan saya pun melihat peluang besar di sana," ujar Pujangga.
Perjalanan dari sekadar hobi hingga menjadi bisnis yang menjanjikan tidaklah mudah. Meskipun sudah memiliki produk yang digemari, Pujangga menyadari bahwa berbisnis membutuhkan lebih dari sekadar rasa dan tampilan produk. Dibutuhkan strategi, ketekunan, dan tentu saja ilmu yang mumpuni untuk mengelola bisnis dengan baik.
Sebagai mahasiswa Manajemen Bisnis di UNIKOM, Pujangga memiliki bekal pengetahuan yang kuat dalam dunia bisnis. Ia merasa bersyukur karena ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan sangat membantu dalam perjalanan bisnisnya. Mulai dari perencanaan bisnis, strategi pemasaran, hingga pengelolaan keuangan, Pujangga menerapkan setiap pelajaran yang ia dapatkan untuk mengembangkan Aromanis Pujangga.
"Ilmu manajemen yang saya pelajari di UNIKOM sangat berguna untuk mengembangkan Aromanis Pujangga. Saya belajar bagaimana cara menyusun strategi bisnis yang efektif, melakukan analisis pasar, dan mengelola keuangan dengan baik," jelas Pujangga. Keberhasilan bisnisnya juga menunjukkan bagaimana teori yang dipelajari dalam kelas dapat diimplementasikan secara nyata untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis.
Selain itu, Pujangga juga rajin mengikuti seminar dan pelatihan terkait pengembangan bisnis. Ia percaya bahwa belajar tidak hanya sebatas di dalam kelas. Melalui pelatihan tersebut, ia memperdalam ilmu pemasaran digital, pengembangan produk, dan strategi bisnis yang lebih efektif.
Mengelola bisnis sambil menjalani kuliah, apalagi di semester akhir dengan tugas yang semakin menumpuk, tentu bukan hal mudah. Tantangan terbesar bagi Pujangga adalah membagi waktu antara kuliah dan bisnis. Setiap hari, ia harus bisa membagi fokusnya antara tugas perkuliahan yang menuntut perhatian penuh dengan bisnis yang membutuhkan pengelolaan dan inovasi berkelanjutan.
Namun, Pujangga tidak menyerah begitu saja. Dengan menerapkan manajemen waktu yang baik, ia berhasil menemukan keseimbangan antara kuliah dan bisnis. Ia mengatur jadwal secara disiplin, menentukan prioritas setiap harinya, serta membiasakan diri untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, dukungan keluarga dan teman-teman juga menjadi kekuatan besar yang membantu Pujangga tetap semangat dalam menjalani kesibukan ini.
Seiring berkembangnya bisnis makanan, Pujangga juga harus menghadapi persaingan yang semakin ketat. Namun, ia melihat persaingan ini sebagai peluang untuk terus berinovasi. "Dalam bisnis, persaingan itu wajar. Tapi kita harus bisa menjadikannya sebagai motivasi untuk selalu meningkatkan kualitas produk," ungkapnya. Pujangga terus mencari cara untuk menyajikan sesuatu yang baru, mulai dari varian rasa, desain kemasan, hingga pelayanan kepada pelanggan.
Inovasi adalah kunci dalam menjaga loyalitas pelanggan sekaligus menarik perhatian konsumen baru. Pujangga selalu mengutamakan kualitas bahan baku, memperhatikan proses pembuatan dengan cermat, serta memberikan sentuhan kreatif pada setiap produk yang dihasilkan. Baginya, Aromanis Pujangga tidak hanya sekadar produk makanan, tetapi juga wadah untuk mengekspresikan kreativitasnya.
Tidak hanya berfokus pada keuntungan, Pujangga juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ia sering menyumbangkan sebagian keuntungan bisnisnya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Bagi Pujangga, bisnis yang sukses bukan hanya bisnis yang menghasilkan profit, tetapi juga yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.