“Membangun Karakter dan Kemandirian Generasi Alpha Melalui Koperasi Sekolah.” Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan keterampilan kewirausahaan pada generasi alpha melalui pengalaman langsung di koperasi sekolah.
Generasi Alpha (lahir setelah tahun 2010) tumbuh di era teknologi digital yang sangat pesat. Meski mereka lebih terampil menggunakan teknologi, mereka juga perlu mendapatkan pembekalan dalam hal kemandirian, tanggung jawab, dan keterampilan sosial untuk menghadapi tantangan di masa depan. Koperasi sekolah menjadi wadah strategis untuk melatih mereka tentang pengelolaan usaha sederhana, bekerja sama, serta memahami nilai-nilai koperasi seperti solidaritas, keadilan, dan kemandirian. Karakteristik generasi ini mencerminkan keterampilan tinggi dalam penggunaan teknologi, preferensi terhadap pembelajaran visual dan interaktif, serta keterbukaan terhadap informasi.
Pada hari Kamis (12/12/2024) lalu, telah dilaksanakan program psikoedukasi secara offline/ tatap muka dengan topik kemandirian melalui koperasi sekolah kepada siswa kelas 6 di SD Margo Basuki 1 Malang. Program ini adalah bentuk pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang, Salsabila Anggun Putri Nastiti di dampingi dengan guru wali kelas 6 SD Margo Basuki 1 Malang. Total siswa yang hadir sebanyak 27 orang, dan selama program berlangsung di kelas, alhamdulillah kegiatan berjalan lancar tanpa kendala.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Wali Kelas 6, Ibu Safinatun Najah, S.Pd. Setelah sesi sambutan dan pengenalan singkat bersama wali kelas, sesi selanjutnya adalah penyampaian materi yang akan disampaikan oleh mahasiswa pengabdi melalui power point sekitar 15 menit. Ternyata siswa-siswa SD Margo Basuki sangat pandai dan cerdas saat menjawab pertanyaan mengenai koperasi sekolah, generasi alpha, juga prinsip-prinsip koperasi sekolah. Beberapa materi sudah dipaparkan terutama materi mengenai keterkaitan kemandirian melalui koperasi sekolah. Di pertengahan penyampaian materi, mahasiswa pengabdi mengajak seluruh siswa untuk ice breaking agar tidak terlampau bosan mendengarkan materi. Respon siswa sangat menyenangkan dan full konsentrasi ketika ice breaking berhasil dilakukan satu kata yang terucap 'seru'.
Kemudian, mahasiswa pengabdi juga menyampaikan manfaat dari koperasi sekolah bisa melatih kemandirian pada diri generasi alpha dengan menjadi wirausahawan kecil yaitu menjual suatu produk yang diolah sendiri atau satu kelas untuk diajukan/ dijual ke koperasi sekolah. Beberapa tanggapan dari siswa, ada 1 siswa yang orang tuanya pedagang dan dititipkan ke koperasi/kantin sekolah. Dalam sesi terakhir, mahasiswa pengabdi juga menyediakan beeds untuk siswa membuat suatu produk yang bisa dikembangkan/ dijual. Siswa sangat merasa senang ketika mahasiswa pengabdi menyampaikan akan ada sesi membuat produk yaitu beeds (cincin, gelang, kalung yang terbuat dari manik-manik). Setelah menyampaikan rules siswa diminta untuk membentuk kelompok yang sudah dibantu buatkan dari Ibu Safina (wali kelas) dengan total 6 kelompok per kelompoknya berisi 5-6 siswa.
Setelah pembuatan produk selesai, kegiatan/program ini ditutup dengan ucapan terima kasih dari mahasiswa pengabdi kepada wali kelas dan seluruh siswa karena sudah berpartisipasi dan antusian selama program berlangsung. Produk beeds yang dibuat seluruh siswa juga sangat bagus dan layak untuk dijual.