Mohon tunggu...
Salsabila Alvinajmia
Salsabila Alvinajmia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 5, Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Malang

Hallo saya Salsabila Alvinajmia SR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Endog-endogan sebagai Peringatan Maulid Nabi terhadap Kesehatan Mental

20 Oktober 2024   22:22 Diperbarui: 21 Oktober 2024   00:19 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Banyuwangi sudah menjadi kegiatan rutinan yang dilakukan. Tradisi ini disebut dengan endog-endogan. Kegiatan ini dilakukan dengan menghias telur menggunakan bunga kertas. Lalu jika sudah di hias, telur tersebut ditusukkan ke pelepah pisang yang sudah dihias pula.

Tradisi endog-endogan dilakukan di masjid dengan melantunkan sholawat, terkadang juga tradisi endog-endogan diarak keliling kampung menggunakan pick up atau becak yang dilakukan pada pagi hari. Selain itu, tradisi ini juga dibebarengi dengan pelaksanaan sepeda hias yang dilakukan oleh santri. Santri tersebut membawa telur yang sudah dihias dan membawa sepeda yang sudah di hias.

Tradisi endog-endogan sangat berdampak terhadap kesehatan mental yaitu memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas sosial dalam hubungan masyarakat. Ketika masyarakat berkumpul untuk mengikuti kegiatan ini, pasti adanya rasa koneksi dalam meningkatkan kesejahteraan emosional. 

Selain itu, tradisi ini membantu mengurangi stress karena melibatkan aktivitas menyenangkan dan pasti penuh makna. Tradisi ini juga memberikan ruang untuk mengekspresikan rasa syukur dan kebahagian akan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Melalui kegiatan ini, individu dapat merasakan kebahagiaan sehingga berdampak bagi kesehatan mental mereka.       

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun