Mohon tunggu...
Salsabila Alfihidayah N
Salsabila Alfihidayah N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Ilmu Komunikasi | 23107030009

Hi sweetie !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mengungkap Bahaya Konsumsi Daging Kurban dan Solusi Cerdas untuk Menikmatinya dengan Aman

18 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 18 Juni 2024   13:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit : lifestyle.okezone.com

Idul Adha adalah salah satu hari raya besar dalam Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan menyembelih hewan qurban. Tradisi ini merupakan simbol ketaatan dan pengorbanan, memperingati kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebelum digantikan oleh Allah dengan seekor domba. Meskipun konsumsi daging qurban memiliki banyak manfaat, ada beberapa bahaya yang perlu diwaspadai.

 Bahaya Konsumsi Daging Qurban

1. Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung
   Daging merah, seperti daging sapi dan kambing, mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar, terutama bagian yang berlemak, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Kanker Kolorektal
   Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging merah dan daging olahan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Hal ini terutama disebabkan oleh senyawa karsinogenik yang terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, seperti saat dipanggang atau dibakar. Senyawa ini dapat merusak sel-sel dalam usus besar, meningkatkan risiko kanker.

3. Keracunan Makanan
   Penyembelihan dan penanganan daging qurban yang tidak higienis dapat menyebabkan kontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Campylobacter. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, dengan gejala seperti mual, muntah, diare, dan demam. Risiko ini meningkat jika daging tidak dimasak dengan benar atau disimpan pada suhu yang tidak sesuai.

4. Asam Urat Tinggi

   Daging merah mengandung purin, yang dapat dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi daging merah yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang berisiko menimbulkan kondisi gout atau asam urat. Gejalanya termasuk nyeri sendi yang hebat, terutama di kaki.

5. Penyakit Parasit
   Hewan qurban yang tidak sehat atau tidak diperiksa dengan benar dapat membawa parasit seperti cacing pita. Infeksi cacing pita dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan dan penurunan berat badan. Penting untuk memastikan bahwa hewan yang akan dikurbankan bebas dari infeksi parasit.


Solusi Penanganan Bahaya Daging Qurban

Untuk mengurangi risiko kesehatan dari konsumsi daging qurban, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Pilih Bagian Daging yang Lebih Rendah Lemak
   Memilih bagian daging yang lebih rendah lemak, seperti tenderloin atau sirloin, dapat membantu mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. Hindari bagian yang berlemak tinggi seperti rib-eye atau bagian daging yang terlihat banyak lemak.

2. Cara Memasak yang Sehat
   Memasak daging dengan metode yang sehat sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan. Hindari menggoreng atau memanggang daging pada suhu tinggi. Sebaiknya, pilih metode memasak seperti merebus, mengukus, atau memanggang dengan suhu rendah untuk mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik.

3. Kombinasikan dengan Sayuran
   Mengonsumsi daging qurban bersama dengan sayuran dapat membantu meningkatkan asupan serat dan vitamin, serta mengurangi dampak negatif dari konsumsi daging merah. Sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel adalah pilihan yang baik untuk dikombinasikan dengan daging.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun