Sabtu, 2 Maret 2024 dilaksanakan kajian Tarhib Ramadhan yang bertempat di Masjid Walidah Dahlan atau masjid kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Kajian Tarhib Ramadhan ini diselenggarakan untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Sangat ramai orang yang datang untuk mengikuti kajian Tarhib Ramadhan ini, tidak lain karena pengisi kajian ini adalah salah satu Ustadz kondang kita, Ustadz Adi Hidayat (UAH). Beliau terkenal dengan kecerdasannya terutama di bidang Al-Qur’an dan hadist, kelembutannya dalam berceramah juga penyempaian ceramahnya yang mudah dimengerti.
UAH tidak hanya mengisi kajian Tarhib Ramadhan tetapi sekaligus menjadi imam sholat isya’, sehingga para jamaah rela datang sebelum maghrib agar dapat tempat karena sudah memprediksi akan cepat penuh. Walaupun sempat hujan tetapi tidak menyurutkan jamaah yang ingin mengikuti kajian beliau. Sebelum masuk ke dalam masjid, jamaah juga diberi bingkisan berupa snack dan minuman. Padahal kajian ini sama sekali tidak dipungut biaya dan diperuntukan untuk kalangan umum.
Setelah menunaikan sholat isya’, kajian dibuka dengan sambutan dari Ibu Rektor UNISA. Kemudian setelah Ibu Rektor selesai menyampaikan sambutannya UAH langsung memulai ceramahnya. Para jamaah dengan antusias dan khidmat mendengarkan UAH ceramah. Tutur kata beliau sangat baik dan lembut dengan kata-kata yang mudah dipahami, sehingga para jamaah dengan mudah memahami apa yang beliau sampaikan. Sesekali beliau juga menyelipkan sedikit candaan yang membuat jamaah tertawa dan membuat suasana ceramah tidak membosankan.
Ternyata diantara jamaah yang mengikuti kajian terdapat 5 orang Palestina, 3 laki-laki dan 2 perempuan. Di sela-sela ceramah UAH meminta mereka untuk maju kedepan dan memperkenalkan mereka di hadapan para jamaah. UAH berkata jika ke-5 orang Palestina tersebut akan dikuliahkan di Indonesia dan kemungkinan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. UAH langsung meminta izin kepada Ibu Rektor UNISA agar mereka diizinkan untuk kuliah di kampus tersebut. Mereka akan mendapatkan pendidikan gratis sekaligus uang saku.
Sebelum UAH menutup kajiannya, beliau bertanya kepada para jamaah “siapa disini yang hafal 30 juz”. Para jamaah langsung menoleh ke kanan dan kiri apakah diantara mereka ada yang hafal 30 juz. Awalnya ada 1 jamaah yang berdiri lalu setelah itu disusul yang lain, total ada 5 jamaah yang berdiri. Langsung saja UAH mengetes hafalan salah satu jamaah yang berdiri tersebut. UAH melantuntan beberapa penggal ayat Q.S Al Isra’:1 yang kemudian dilanjutkan oleh salah satu jamaah perempuan yang ditunjuk, yang diketahui bernama Fatimah Jamal. Perempuan tersebut langsung menyambung ayat yang dilantunkan UAH. Meskipun ada sedikit kesalahan dan dibantu oleh UAH, perempuan tersebut menyelesaikan sambung ayat itu dengan baik.
Setelah sambung ayat, UAH langsung menawari perempuan tersebut dengan pilihan uang 30 juta atau umroh. Sontak saja jamaah lain yang mendengar tawaran tersebut langsung kaget, terharu, suasanapun menjadi sedikit riuh oleh jamaah dengan mengucapkan MasyaAllah. Sekian detik menunggu, perempuan tersebut langsung memberi jawaban pasti kalau ingin memilih umroh. Bagaimana dengan 4 jamaah lain yang berdiri tadi? Yap semua disamarakan diberi hadiah umroh. UAH hanya mengetes salah satu jamaah tetapi semua mendapatkan hadiah tersebut. Sekali lagi para jamaah secara spontan mengucapkan MasyaAllah dan ada yang sampai menangis karena saking terharunya. UAH langsung mengintruksikan ke staffnya untuk mencatat nama ke 5 orang jamaah yang akan diberangkatkan umroh. Bagaimana UAH sangat memuliakan para penghafal Al Qur’an juga Allah yang memberikan rezeki tidak terduga kepada hambanya.
Di penghujung ceramah UAH menutup dengan doa bersama kemudian menutup dengan salam. Kajian tersebut selesai mendekati pukul 10 malam. Sebagian para jamaah langsung keluar pulang dan sebagian yang lain masih menunggu antrian untuk keluar dengan berfoto foto bersama teman atau rombongan yang berangkat ke kajian tersebut.
