Kegangguan dalam perkembangan sosial-emosional merujuk pada masalah atau hambatan yang dialami seseorang dalam proses tumbuh kembang yang melibatkan kemampuan untuk berinteraksi secara sosial dan mengelola emosi. Proses perkembangan ini sangat penting untuk membentuk keterampilan yang diperlukan dalam menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain serta mengatur perasaan dan reaksi dalam menghadapi berbagai situasi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kegangguan dalam perkembangan sosial-emosional antara lain:
1. Faktor Keluarga
Pola asuh yang tidak sehat: Pola asuh yang terlalu keras, pengabaian, atau overprotektif dapat menghambat perkembangan emosi anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan konflik atau ketegangan emosional cenderung kesulitan dalam mengelola perasaan mereka dan berinteraksi dengan orang lain.
Perceraian atau konflik orang tua: Perceraian orang tua atau ketegangan dalam hubungan rumah tangga bisa menyebabkan rasa tidak aman pada anak, mengganggu rasa percaya diri, serta membuat mereka kesulitan untuk membangun hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan orang dewasa.
2. Faktor Lingkungan Sosial
Bullying atau kekerasan sosial: Pengalaman kekerasan fisik atau emosional dalam interaksi sosial, baik di sekolah maupun dalam lingkungan sosial lainnya, bisa berdampak besar pada perkembangan sosial-emosional anak. Bullying dapat menurunkan rasa percaya diri dan menumbuhkan rasa takut dalam berinteraksi dengan orang lain.
*Kurangnya interaksi sosial: Anak yang tumbuh dalam isolasi sosial atau memiliki sedikit kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya akan kesulitan mengembangkan keterampilan sosial yang penting. Ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berkomunikasi, memahami perasaan orang lain, dan mengelola konflik.
3. Faktor Psikologis atau Mental
Gangguan kecemasan atau depresi: Anak atau individu dengan gangguan kecemasan atau depresi sering kali merasa kesulitan dalam berinteraksi secara sosial dan mengelola emosi mereka. Rasa cemas atau takut yang berlebihan dapat membuat mereka menghindari interaksi sosial dan merasa kesulitan dalam membangun hubungan dengan orang lain.
Gangguan perkembangan: Kondisi seperti autisme atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dapat memengaruhi cara anak berinteraksi dengan dunia sosial. Anak dengan autisme misalnya, sering kali kesulitan membaca petunjuk sosial dan membentuk hubungan persahabatan yang sehat.